Lihat ke Halaman Asli

Gaji Fiktif Iklan Lowongan Kerja di Job Portal

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seiring kemajuan teknologi sekarang ini, banyak bermunculan Job Portal di media online, yakni jasa penyedia iklan lowongan kerja. Dengan alasan lebih praktis, sebagian besar para pencari kerja lebih memanfaatkan layanan Job Portal di media online ketimbang melihat iklan lowongan kerja di media cetak atau media lainnya. Notabenenya, banyak keuntungan yang didapat oleh para pencari kerja yang menggunakan jasa layanan ini.

Layanan ini cukup menguntungkan bagi para pencari kerja dan juga tentunya bagi para penyedia kerja atau perusahaan-perusahaan yang sedang mencari karyawan. Selain memberikan dampak yang cukup besar bagi perusahaan dalam mencari karyawan, beriklan di media online pun terbilang lebih murah ketimbang di media lainnya. Dan biasanya, pada iklan lowongan tersebut dicantumkan keterangan seperti job position, kode lowongan, nama perusahaan, jenis industri & core business, job description, job specification, benefit, besaran gaji, alamat pengiriman lamaran kerja & cv, batas waktu, penguasaan bahasa asing dan lokasi penempatan.

Ada permasalahan yang cukup membingungkan bagi para pencari kerja dalam pencantuman keterangan pada sebuah iklan lowongan kerja. Yakni, masalah besaran gaji. Apakah perusahaan benar-benar mencantumkan besaran gaji pada sebuah iklan lowongan kerja yang di tayangkan di sebuah Job portal? Apakah ini merupakan sebuah strategi perusahaan guna menarik perhatian para pencari kerja untuk melamar, atau hanya sekedar akal-akalan Job portal itu sendiri?

Bayangkan saja, jika iklan lowongan kerja sebuah perusahaan di job portal terlalu rendah mencantumkan besaran gaji pada suatu jabatan tertentu. Sontak akan menimbulkan kekhawatiran bagi karyawan lama dengan jabatan yang sama. Dimana dia berpikir akan segera di keluarkan oleh perusahaannya. Karena perusahaannya tersebut tengah mencari karyawan dengan jabatan yang sama dan gaji yang lebih rendah dari dirinya. Dan jika sebuah perusahaan mencantumkan besaran gaji pada sebuah iklan lowongan kerja terlalu tinggi dengan alasan guna menarik minat para pelamar, justru akan menimbulkan kecemburuan bagi karyawan lama.

Dan setahu saya, transaksi pemasangan iklan antara sebuah job portal dengan sebuah perusahaan itu di lakukan oleh masing-masing staff administrasi atau biasa disebut admin. Nah yang menjadi pertanyaan, apakah besaran gaji yang dicantumkan di iklan lowongan tersebut ditulis oleh admin dari job portal itu sendiri? Apakah admin ini mengerti benar akan besaran gaji suatu jabatan pada sebuah perusahaan? Atau pencantuman gaji dalam sebuah iklan lowongan di job portal tersebut hanya sekedar perkiraan dia saja, yang sengaja ditulis untuk memikat kita agar melamar di perusahaan tersebut?

Toh pada dasarnya, ketika kita di hubungi oleh sebuah perusahaan untuk melakukan wawancara kerja, masalah gaji tetap akan dinegosiasikan pada sesi wawancara tersebut. Lalu apa gunanya mereka mencantumkan besaran gaji pada iklan lowongan kerja yang mereka tayangkan?

Jadi pencantuman gaji pada iklan lowongan kerja, itu benar dari perusahaan yang memasang iklan atau sekedar akal-akalan belaka, agar kita tertarik untuk melamar di perusahaan tersebut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline