Lihat ke Halaman Asli

Berdoalah, dengan Tanpa Basa-basi

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah saya bercerita, bahwa suami (laki-laki) adalah pembuka jalan  pintu rejeki suatu keluarga?

Belum ya..

Coba Anda perhatikan firman Allah berikut ini, “Berdoalah kepadaKu  niscaya akan Aku kabulkan.”(QS. Ghofir: 60). Semua paham ini adalah janji Allah kepada hambanya, bener bukan? Pertanyaan saya, kenapa kita tidak menagihnya?

Saya akan bercerita (sederhana) bagaimana efek doa itu kalau dipanjatkan dengan tepat, diucapkan pada saat yang tepat pula dan diwaktu yang sangat tepat pula.


Catat! Doa yang tepat, waktu yang tepat dan ditempat yang sangat tepat.

--------------------------------------------------

Alhamdulillah, sebenarnya niatan untuk  umroh kali ini saya niatkan untuk menemani dan mendampingi orang tua yang ingin sekali bisa ber-umroh.

Secara ayah saya usia sudah 74 tahun. Ada satu hal yang membuat kami khawatir ketika sebelum berangkat, selain kondisinya lemah (memang karena usia), adalah masalah 'incotinensia uri'.

Incontenensia uri, adalah kelemahan otot perkencingan yang terjadi biasanya pada orang lanjut usia, selain itu juga bisa dikarenakan kadar gula darah yang tinggi (diabetes). Incotinensia uri akan mengakibatkan penderita sulit menahan kecing, akibatnya akan (mudah) ngompol atau paling tidak 5-10 menit sekali harus pipis.

Inilah yang membuat kami ragu, bisa dibayangkan bagaimana nanti kalau kami thowaf, 7 kali putaran mengelilingi Ka’bah dan setiap 5-10 menit harus mengantar ke kamar mandi untuk kencing? Padahal jarak antara kamar mandi dan area thowaf 800 meter, dan belum lagi antri disetiap kamar mandi bisa mencapai setengah jam antriannya. Bisa-bisa 2 hari baru selesai itu thowaf! Belum lagi jika terpaksa harus ngompol? Bagaimana kami harus membersihkan najis dari air kencing?

Tapi, saya yakin pasti Allah akan menolong, pasti Allah akan memberikan solusi terhadap masalah kami ini – bukankah Allah telah berjanji: "Berdoalah padaKu, maka akan Aku kabulkan!" (QS. Ghofir: 60) - makanya kini saatnya kami menagih janji Allah.

Begitu sampai di Mekkah sebelum rangkaian umroh dan thowaf kami laksanakan, kami berdoa di masjidil Haram tepat didepan pintu masuk masjidil haram. “Ya Allah, mudahkanlah umroh ini, hilangkanlah semua hal yang akan mengganggu kami untuk beribadah kepadaMu. Mudahkanlah kami dalam menghadapi incotinensia uri ini...”

Bismillah saya dan ayah saya melakukan thowaf dengan satu keyakinan, pasti Allah akan mempermudah kami. Bener, kami 3 jam 40 menit thowaf dan sya'I sampai selesai, ayah saya nggak ke kamar mandi satukalipun!!

Itulah maksut saya, ‘Doa yang tepat, waktu yang tepat dan ditempat yang sangat tepat!’
Makanya, masihkah kita ragu dengan doa kita??

---------------------------------------------

Kembali ke ‘suami adalah pembuka jalan pintu rejeki suatu keluarga’ – apa hubungannya?

Menurut saya, rubahlah hidup kita dengan dengan berdoa  di baitullah, berdoalah di rumah Allah. Ada (sedikitnya) 3 tempat mustajab di Mekkah dan Madinah, dimana jika kita berdoa didalamnya pasti akan Allah kabulkan.

1. Di Multazam, Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tidak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan.”

2. Hijir Ismail, Hijir Ismail dipagari oleh tembok rendah yang disebut juga dengan al-Hatim berbentuk setengah lingkaran dan merupakan bagian dari Ka’bah. Nabi pernah berkata, barang siapa sholat di hijir ismail maka ia seperti sholat dalam Ka’bah.

3. Di Raudah, Tempat yang merupakan bagian dari Masjid Nabawi, terletak di antara mimbar dan makam Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda:“Tempat antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Muslim).

Inilah 3 tempat yang mustajab, tempat doa langsung didengar oleh Allah, ibarat surat kilat, ini adalah surat kilat khusus tercatat, pasti sampai ke tujuan. Tapi untuk dapat berdoa di tempat tersebut butuh perjuangan yang cukup berat, kita harus berdesak-desakan, berhimpitan dengan ribuan jamaah yang semua ingin memanjatkan doa.

Jadi, usul saya, umrohlah bro… bukalah pintu rejeki Anda dengan berumroh dan berdoalah ditempat yang mustajab. Berarti harus Umroh dulu dong? Saya jawab ‘Ya’. -- Enak aja omong, berarti hanya orang yang berduit (kaya) saja dong yang bisa Umroh? Saya jawab, “TIDAK”.

Saya beritahu ya, tetangga saya adalah anggota DPR partai *******, kalau pagi istrinya mengantar anaknya sekolah pakai RANGE ROVER EVOQUE (1,4 M harganya bro), kalau jemput sekolah pakai  SUBARU WRX (800 juta bro), setiap lewat depan rumah - saya ngeliatnya sampai ngeces (lihat mobilnya! Bukan istrinya), kayanya minta ampun tapi dia belum pernah umroh sekalipun, apalagi berhaji! Sedangkan Pak Mus, guru mengaji anak saya sudah berumroh dan berhaji. Ini artinya, umroh tidak harus kaya, semua orang bisa, karena datang kerumah Allah adalah panggilan bukan masalah ada duit atau tidak ada duit.

Ini logika dan saran saya: ‘sang suami’ - pergilah menuju Baitullah, sendiri saja dahulu biar murah, kalau perlu biaya umroh separuhnya cari pinjaman.  Sampainya disana, berdoalah sekhusuk-khusuknya ditempat yang mustajab tadi, dan berdoalah dengan hati jangan ‘basa-basi’. Inilah kebiasaan kita, sering basa-basi dalam berdoa, ingat berdoa di tempat mustajab tidak bisa lama hanya ada sedikit waktu kita bisa berdoa – maka berdoalah tanpa basa-basi dan sedikit ‘mengancam’.  Berdoalah to the point,

“Ya Allah, saya bisa menuju rumahmu saati ini karena hutang ya Allah, maka saya meminta padaMu, lunaskan hutang  biaya umroh saya ini di tahun 2015 ini (penting sebutkan tahunnya) atau sepulang saya umroh, berikan rejeki yang banyak, lipat gandakan kekayaan kami, bukalah pintu rejeki dari tempat yang tidak pernah saya duga sebelumnya.  Ya Allah ‘PANGGILAH’ saya di tahun depan (2016) untuk datang ke rumahMu lagi bersama istri saya….dst’.

Yakinlah, sesampainya di Indonesia pasti hutang Anda akan segera lunas (pasti ada aja rejeki yang tidak Anda duga datang tiba-tiba) dan tahun depannya insyaallah Anda bisa mengajak istri tercinta umroh bersama.

Rasulullah SAW. Pernah mencontohkan ”doa yang mengancam”, ketika dalam perang badar, ketika ia melihat jumlah kaum musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan islam tiga ratus Sembilan belas, ia segera menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tangannya berdoa:

Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang engkau janjikan, ya Allah berikanlah kepada kami apa yang engkau janjikan, ya Allah jika sekumpulan kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah engkau di muka bumi ini.” Rasulullah saw terus melantunkan doa seraya membentangkan kedua tangannya menghadap kiblat hingga selempangnya jatuh,” (HR. Muslim).

..... Satu lagi, kata ‘Panggilah’ (diatas) itu penting. Kenapa?

Begini, ketika saya masih residen (mahasiswa), kalau dosen saya sudah menelpon dan memanggil saya untuk datang ke rumahnya –  nggak siang, nggak malam, nggak hujan, nggak badai pasti saya akan datang ke rumahnya (gila dipanggil sama dosen pembimbing gitu).

Bayangkan sekarang kalau Allah yang ‘Memanggil’, nggak hujan, nggak badai, nggak ada duit, nggak hutang, nggak kaya, nggak miskin, pasti kita akan datang. Bener kan? Dan itupun Allah akan manggil kita bersama istri kita. Insyaallah....

Saya jadi tahu kunci orang-orang bisa pergi berumroh tiap tahun, bukan masalah dia punya duit, tetapi kuncinya terletak bagaimana kita memanfaatkan Doa yang tepat, waktu yang tepat dan ditempat yang sangat tepat!’

Semoga ini berguna,

Tidak ada niatan sedikit-pun untuk menggurui para suhu, tidak ada niatan sedikit pun untuk berlaku sombong, semuanya saya niatkan untuk berbagi pengalaman. Selamat berumroh saudara-saudaraku. Semoga menjadi umroh yang mabrur.

------------------------------

Ya Allah,
Cabutlah rasa sombong, iri, riya di hatiku,

Bersihkan dan murnikan niatku hanya untuk beribadah kepadaMu,

Jangan Engkau tunda doaku karena kekuranganku,

Jangan kau kurangi pahalaku karena kekhilafanku,

Terimalah shalatku, ruku’ku, sujudku, duduk di antara dua sujudku, pengabdianku, umrohku, puasaku, zakatku dan apapun itu yang aku lakukan untuk beribadah kepadaMu, dan sempurnakan kekuranganku dalam menjalankan semua ini.

Tinggikanlah derajadku diantara makhluk-maklukMu, namun hinakan aku ketika berdua bersamaMu.

Aamiin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline