Lihat ke Halaman Asli

Pangiutan Lubiss

Magsiter Keamanan Maritim - Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Ancaman Senjata Nuklir di Semenanjung Korea dan Moral Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945

Diperbarui: 1 September 2024   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peta Semenanjung Korea

Sumber: ManakinPeran Indonesia Atas Ancaman Nuklir di Semenanjung Korea dalam Menjaga Perdamaian Dunia Selaras dengan Pembukaan UUD 1945. 

Ancaman nuklir di Semenanjung Korea merupakan isu global yang telah menciptakan ketegangan geopolitik selama beberapa dekade. Ancaman ini terutama berpusat pada program nuklir Korea Utara yang kontroversial, yang menimbulkan kekhawatiran besar di antara negara-negara tetangga dan komunitas internasional.

Latar Belakang Program Nuklir Korea Utara 

Korea Utara mulai mengembangkan program nuklirnya pada 1950-an dengan bantuan dari Uni Soviet. Pada 2003, Korea Utara menarik diri dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan secara terbuka mengembangkan senjata nuklir. Sejak saat itu, negara ini telah melakukan beberapa uji coba nuklir dan mengembangkan teknologi peluru kendali balistik antar benua (ICBM), yang menimbulkan kekhawatiran akan kemampuan negara tersebut untuk mencapai target di wilayah yang lebih luas, termasuk Amerika Serikat. 

Presiden Soekarno dan Kim Il Sung Sumber: Kemensetneg RI

Dampak Geopolitik

Ancaman nuklir di Semenanjung Korea tidak hanya menjadi masalah regional tetapi juga global. Beberapa dampak geopolitik dari ancaman ini meliputi: 

1. Ketegangan di Asia Timur

Korea Selatan dan Jepang, sebagai negara tetangga, merasa langsung terancam oleh perkembangan nuklir Korea Utara. Kedua negara ini telah meningkatkan kerja sama pertahanan mereka dengan Amerika Serikat untuk mengantisipasi potensi serangan. Ketegangan ini juga mempengaruhi hubungan antar negara di kawasan, termasuk China, yang memiliki pengaruh besar terhadap Korea Utara tetapi juga khawatir akan destabilisasi yang bisa terjadi di perbatasannya. 

2. Proliferasi Senjata

Ancaman dari Korea Utara memicu kekhawatiran akan proliferasi senjata nuklir di kawasan Asia Timur, di mana negara-negara lain mungkin merasa perlu untuk memperkuat kemampuan militer mereka sebagai respon terhadap ancaman ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline