Oe kenzaburo adalah tokoh besar dalam sastra jepang modern. Karyanya, yamg namyak dipengaruhi oleh sastra prancis dan amerika serta teori sastra, sarat dengan isu-isu politis, social, dan filosofi seperti senjata nuklir, non- konfirmisme social dan eksistensialisme. (Wikipedia).
Di bagian awal cerita, aku melihat dalam imajinasiku seseorang pria gendut sebutan yang diberikan penulis terhadap tokoh cerita ini. pertemuaan gendut, beruang dan maut mengambarkan pemikiran gendut yang gila. mendengar perasaan bahagia dari hati si gendut membayangkan dirinya mati lalu bebas dari belengu anaknya. Namun tersiksa batinnya, karena tidak siap membawa pertanyaan yang terus muncul dipikiranya.
Perubahan ayahnya dari orang yang normal berubah menjadi pemurung, mengurung diri dalam gudang lalu mati. Kejadian itu membekas menjadi pertanyaan yang menyerupai lorong tak berujung atau labirin tanpa pintu keluar. Sebuah pertanyaan yang tak pernah selesai, memunculkan rasa gelisah dihati melanggar hukum humanisme tentang kebutuhan keinginantahuan manusia. Namun pria itu tau siapa yang dapat menyelamatkan hidupnya, atau setidaknya membawa ketenangan dalam matinya.
Dalam buku ini kita diperlihatkan karakter ibu, namun dia bukan pembimbing untuk anaknya bukan pula malaikat penjaga yang akan mati-matian melindungi sang buah hati. Ia berbeda, ia adalah penghasut perang yang tega membuang anaknya dan menyebarkan kabar bahwa gendut adalah gila keseluruh dunia tak terkecuali istri si gendut.
Sampai di saat gendut merasakan ada harapan baru dihidupnya, seorang anak yang akan terlahir dari istri si gendut berharap dia bisa mejadi pengalih perhatiaan dari ingatan masa lalunya. Namun dunia terlalu jahat, tidak bukan dunia tapi penulis terlalu jahat. Si gendut kini bertambah gila anaknya terlahir dengan cacat, hatinya kelam menghardik kecacatan anaknya, ia tumpahkan semua kekesalannya dengan menamai anaknya dengan nama yang jelek memanggil anaknya dengan nama yang jelek.
Gendut memulai sebuah kehidupan baru bersama anaknya, memulai hubungan dengan orang yang tak diinginkan kondisinya. membawa dia kemanapun gendut pergi berburu makan siang bersama, bekerjasama memenangkan debat dengan polisi atas kesalahannya., saat malam tidur bersama Seperti halnya cinta memilih orang yang selalu ada mungkin itu yang dirasakan gendut, ia menikmati kondisinya menjadi budak anaknya sendiri.
Sampai saat si gendut mendengar suara tangis dari anaknya yang tersiram air panas dikaki. Si gendut berusaha menolong membawanya pergi kerumahsakit dengan berlari, ketidak inginan melihat anaknya terluka sendiri membuatnya berusaha merasakan rasa sakit yang sama dengan imajinasinyai. Lelaki gendut merasa dirinya sudah terhubung dengan anaknya.
Suatu hari, ketika ia pergi mengajak anaknya ke kebun binatang, ketika ia menceritakan tentang bermacam hewan dikerbun binatang. Ia berusaha menjelaskan bentuk, ciri, warna dari hewan yang ditemui kepada sang anak yang tidak dapat melihat objek lebih dari tiga kaki. Hubungan mereka bertambah dekat sekarang sang ayah adalah penghubung anaknya untuk melihat luasnya dunia.
Kegembiraan itu tak bertahan lama, ia sedang tidak beruntung bertemu banyak penjudi dan dicurigai sebagai polisi. Tubuhnya diangkat diayunkan ayunkan ke arah kandang beruang, dirinya sudah siap mati pada saat itu dirinya merasa bahagia akan terbebas dari perbudakan anaknya, namun ia tidak ingin mati sebelum tau penyebab kematian ayahnya. Ia pingsan dan terbangun di rumah sakit hewan. Hal pertama yang diingat gendut adalah anaknya dengan panik dia mencari anaknya ia terpisah dengannya saat pingsan mencarinya hingga ketemu.
Setelah kejadian dengan penjudi dikandang beruang, saat ia yakin hidupnya akan berakhir yang membuat ia mulai menyadari kalau pertanyaan tentang sang ayah harus segera terjawab. Dia berusaha menelfon ibunya sang juru kunci namun tak ada jawaban dari ibunya hanya diam tak bersuara.
Ke esokan hari, ibunya mengirimkan sebuah surat. Berisi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada ayah si gendut. Si gendut jadi tahu siapa ayahnya dan tentang penyebab kematian ayahnya. Ternyata, bukan seperti yang ia benarkan selama ini bukan juga seperti yang ia bayangkan sampai saat ini. Kenyataan itu membuka pikiran menghilangkan kegelisahan jiwanya. Kejadiaan itu merubah hidup si gendut.