Menunda-nunda atau prokrastinasi adalah perilaku yang umum terjadi di kalangan mahasiswa, di mana mereka mengulur waktu pengerjaan tugas hingga batas akhir pengumpulan. Fenomena ini tidak hanya dialami oleh mahasiswa semester awal, tetapi juga oleh mereka yang berada di semester akhir. Alasan yang sering dikemukakan untuk perilaku ini meliputi rasa malas, merasa tidak mampu menyelesaikan tugas, merasa masih ada waktu yang cukup, serta ketidakmood-an dalam mengerjakan tugas. Jika kebiasaan menunda-nunda ini terus berlanjut, dampaknya dapat sangat merugikan, baik dari segi akademis maupun kesehatan.Penulis merasa perlu untuk membahasnya karena pengalaman pribadi serta pengamatan terhadap banyak teman yang terjebak dalam perilaku ini. Penulis akan berfokus pada penundaan tugas yang diakibatkan dari menyepelekan waktu
Mahasiswa setiap hari dihadapkan pada berbagai tugas dari dosen. Ketika menghadapi tugas yang sulit, mereka sering kali memiliki dua pilihan: mengerjakan atau menunda. Menunda bisa jadi pilihan yang tampak lebih baik jika mereka merasa ada tugas lain yang lebih mendesak atau jika mereka ingin mencari informasi lebih lanjut untuk menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Namun, dalam banyak kasus, penundaan justru berujung pada kegiatan yang tidak produktif seperti berselancar di media sosial atau bermain game, sehingga tugas-tugas tersebut menjadi terbengkalai.
Prokrastinasi sering kali terasa seperti "bisikan setan." Ketika deadline masih jauh, mahasiswa cenderung merasa lega dan memilih untuk menghabiskan waktu dengan aktivitas menyenangkan seperti menonton drama atau bermain game. Keterlibatan dalam aktivitas ini sering kali membuat mereka sulit untuk kembali fokus pada tugas yang harus diselesaikan. Akibatnya, banyak mahasiswa baru mulai mengerjakan tugas mereka hanya pada menit-menit terakhir menjelang deadline, yang sering kali menghasilkan kualitas pekerjaan yang buruk.
Jika perilaku prokrastinasi ini terus berlanjut, mahasiswa akan terjebak dalam siklus negatif di mana setiap tugas ditunda hingga menit terakhir. Hal ini tidak hanya berdampak pada kualitas akademis mereka, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Penundaan dapat menyebabkan kecemasan karena tekanan deadline, perasaan menyesal karena membuang waktu, serta stres yang berkepanjangan dan kualitas tidur yang buruk.
Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa perlu mengembangkan manajemen waktu yang lebih baik dan kemampuan untuk mengontrol diri. Mengurangi distraksi seperti media sosial dan film adalah langkah penting agar mereka dapat lebih fokus dalam menyelesaikan tugas. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, mahasiswa dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kerja mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H