Tak lama seusai pilgub DKI 2017, saya mendapatkan himpunan pertanyaan refleksi di bawah yang disusun oleh Paul Hidayat MTh melalui media sosial. Karena ia telah tersebar luas di ruang publik maka saya beranikan diri untuk membagikannya di sini. Kata 'saya' saya tambahkan untuk mengganti kata 'kita' untuk menekankan pribadi. Semoga berguna untuk memandu refleksi pribadi sebagai seorang Kristen, menarik pelajaran2 berharga, dan melakukan perubahan2 untuk perbaikan.
Those who cannot learn from history are doomed to repeat it.
-George Santayana
A. Kedaulatan Tuhan
1) Sungguhkah Allah berdaulat atas dan di dalam segala sesuatu -- peristiwa, benda, lembaga, pribadi -- baik dalam kemenangan maupun kegagalan yang dialami manusia baik umum maupun umat kepunyaan-Nya?
2) Bagaimana gambaran saya tentang kedaulatan rencana dan karya Allah dalam dunia manusia yang adalah ciptaan dengan potensi dan tanggungjawab dahsyat sebagai gambar-Nya? Apakah itu dengan "mem-by-pass" secara intervensi dari luar, atau dengan melibatkan, bekerja bersama di dalam, melingkupi dan melibatkan baik unsur alami, segala tatanan manusia -- sosial, ekonomi, politis, religius?
B. Rencana dan cara kerja Allah
1) Apakah konsep dan gambaran saya tentang hal ini bersifat statis dan mempasifkan manusia, atau dinamis dan melibatkan manusia dengan keseluruhan tatanan dunia manusia serta kosmos?
2) Sejauh mana saya terlibat aktif dalam doa dan karya mengerjakan rencana dan cara kerja Allah ke kehidupan doa, pribadi, kerja, keluarga, pertetanggaan?
C. Awal dan Akhir
1) Sejauh mana saya menempatkan realitas terkini yang sedang dan akan saya alami dalam jangka pendek di dalam lingkup paparan alsayabiah tentang awal dan akhir?
2) Apakah saya memperkecualikan gereja, Jakarta, Indonesia... dari yang dipaparkan Alkitab bahwa dunia akan makin jahat tetapi saya dipanggil untuk menjadi garam dan terang dengan daya juang yang optimis-aktif sekaligus realistis?