Lihat ke Halaman Asli

Orang Itu Baik

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ ,
Betapa seringnya kita mendengar perselisihan antar dua manusia. Betapa seringnya pula kita menyaksikan permusuhan yang dibawa mati. Mengapa semua itu bisa terjadi? Bila seluruh peristiwa itu ditelusuri, ternyata semua ini terjadi karena salah faham belaka. Ya, karena masing-masing bertahan dengan sisi pandangannya sendiri. Sebenarnya perselisihan itu terjadi akibat manusia mempunyai kecerdasan, baik kecerdasan otak maupun kecerdasan emosi yang berbeda-beda. Kita tidak bisa menyamakan otak kita dengan otak Einstein ataupun Habibi. Seberapa kuatpun kita berusaha, kita tidak dapat menguasai ilmu sains seperti yang mereka kuasai, karena IQ mereka memang " dari sananya " sangat tinggi.

Namun ada satu hal yang dapat dilakukan oleh setiap orang bila dia mau berusaha. Yaitu kemampuan untuk selalu berniat baik. Memang Tuhan menciptakan IQ yang berbeda-beda, tetapi tidak demikian halnya dengan kemampuan untuk berniat baik. Orang bodoh sekalipun mampu berniat baik. Kalau kita sadari, apakah fair bila kita menilai seseorang itu hanya dari tindakannya saja? Bukankah tindakan yang dilakukan seseorang itu berkaitan erat dengan ilmu yang dimilikinya? apakah adil bila kita membandingkan ilmu yang dimiliki si Badu yang IQ nya " jongkok " dengan Habibi yang mempunyai otak cermerlang? Rasanya kita termasuk orang yang zalim bila membandingkan buah apel dengan kedondong. Kenapa kita tidak menilai orang dari niatnya? Bukankah setiap orang memiliki kemampuan untuk berniat baik? Kalau ini kita lakukan, maka paling tidak, salah satu syarat menjadi orang bijak yaitu membandingkan sesuatu secara ' apple to apple ' telah kita lakukan.

Apalagi Allah pun menilai manusia dari apa yang diniatkannya. :

" Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain.. "
( Al-Hujarat : 12 )

Rasulullah bersabda dalam hadist yang sangat terkenal :

" Sesungguhnya segala amal itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang ia niatkan "

Subhanallah,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline