Lengkap sudah sederet prestasi SBY selama 100 hari lebih KIB jilid 2. Membina sekumpulan orang yang lebih senang menari topeng monyet komplit dengan suara monyet pula.
Di saat yang lain menegang urat lehernya karena ulah topeng monyet pemegang palu, ada 2 topeng monyet yang berjingkrak-jingkrak sambil bersuara yes-yes-yesss! sambil 2 lengan dinaikturunkan ala ABG, sementara yang lain sibuk meng-huuu-huuu-huuu !
Saat menari topeng monyet tidak pernah terlintas sedikitpun yang namanya penderitaan rakyat. Rakyat yang lain membayar pajak dan sibuk menghitung keuntungan hasil keringat yang terus berkurang bulan demi bulan, tahun demi tahun, karena kenaikan pajak yang terus terjadi disebabkan pemerintahan SBY menganut pembiayaan APBN sebagian besar melalui pajak yang agresif. Serta terus meningkatkan anggaran untuk gaji bagi semua elemen termasuk para pejabat dan DPR, dengan agenda tersembunyi untuk mendukung rezimnya.
Mungkin seorang Roy Suryo dengan kemampuan IT nya punya jasa bagi PD. Dengan tingkah polahnya yang bertopeng monyet bisa ditangkap kesan bahwa dia tidak mengerti perpolitikan DPR, tidak menyadari dirinya siapa, bahkan bisa diduga jasanya bagi partai mungkin menyangkut IT. IT untuk partai yang tidak bermoral hanyalah pada utak-atik penghitungan suara Pemilu dan Pilpres 2009. Atau penyadapan? Atau bahkan sistem mikrofon? Apakah Demokrat partai tidak bermoral? Tarian topeng monyet para anggotanya bisa jadi bahan penilaian.
Soal topeng monyet Ruhut Sitompul, no comment..! Topeng-topeng monyet yang lain ala badut di TV-TV sibuk mengulang-ulang pembelaan bail-out dengan bahasa badut. Celakanya, Metro TV terus mengundang mereka untuk lebih memperjelas kebodohan PD dan celakanya mereka juga senang tampil, dipikirnya menyenangkan bos besar mereka.
Topeng monyet Marzuki Alie akan tercatat dalam sejarah DPR selamanya.
Topeng monyet Ahmad Mubarok dan Amir Syarifuddin terbukti mampu memporakporandakan opini dan arah pengabdian seorang SBY sambil meninggi-hatikan PD menjadi menara olok-olok.
Semuanya akan mempercepat Partai Demokrat gulung tikar. Tahun 2014 habislah Partai Demokrat, bersama-sama dgn PKB dan PAN. 3 partai aneh. Satu partai inang, 2 partai parasit. Memalukan Gus Dur dan memalukan Muhammadiyah.
Apakah manfaat membina partai topeng monyet? Tetapi yang paling mungkin adalah simbiosis mutualisma, jadi mungkin yang dilihat adalah kedua-duanya telah 'menghibur' (baca:menyakiti) rakyat: para penari topeng monyet dan pembinanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H