Bogor, 20 Desember 2022. BEM FIPHAL Universitas Djuanda Bogor pada sabtu 17/12/2022 megadakan kegiatan lanjutan dari pra FO (Fiphal Orientation) dengan tema umumnya "Membentuk mindset mahasiswa Fiphal yang menerapkan transfer knowledge moral force sosial control and agent of change terhadap pengembangan industri pangan".
Dalam hal ini organisasi mahasiswa fakultas berharap adanya pembekalan yang dimiliki mahasiswa baru bersama masa perkuliahannya supaya dapat survive terhadap hal hal yang dianggap sulit menuju terselesaikan, maka bersamaan dengan ini salah satu alumni FIPHAL (Fakultas Ilmu Pangan Halal) diundang untuk mengisi, mengajak diskusi dan membedah untuk menguraikan masalah masalah yang ada, supaya dapat kembali kepada harapan awal masuk ke dunia kampus masing masing hingga sampai selesainya pendidikan.
Alumni FIPHAL yang diundang menjadi pemateri ialah Budimansyah Nasution, S.TP yang mengisi di Mahasiswa Fiphal 2021 (ruangan b.202) pada sabtu 17/12/2022 dengan jumlah peserta -+ 100 orang. Dengan pilihan tema khusus yang diberikan BEM FIPHAL untuk seminarnya "Menumbuhkan Daya Pikir Mahasiswa FIPHAL Dalam Menghadapi Problem Solving" .
Pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan.
Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik. Pemateri menjelaskan ada 8 poin dari beberapa referensi untuk solusi dalam seminar ini, seperti identifikasi masalah, uraikan masalah, tentukan target, analisis akar masalah, kembangkan solusi, implementasi solusi, pantau proses dan hasilnya, standarisasi dan saling berbagi.Diawal penyampaian pemateri (kak budi) mengingatkan ucapan dari Niccolo Machiavelli bahwa Siapapun yang terampas semangatnya akan mulai kalah.
Yang berarti pemateri memberikan sentuhan kepada para peserta mahasiswa ini supaya tetap menjaga mentalnya, perasaannya supaya apapun yang terjadi, supaya dapat diselesaikan segera dan tidak berputus asa, karna setiap permasalahan pasti ada solusi / jawabannya.
Beberapa waktu sebelum seminar mencapai akhirnya, ada pertanyaan yang disampaikan mahasiswi 2021; Apa solusi mengatasi tugas kuliah yang sulit diselesaikan ??, serta Bagaimana menyelesaikan masalah dengan teman yang silent treatment ??. Kak budi (pemateri) menjawab, tugas kuliah wajib diselesaikan sekalipun itu dengan SKS (sistem kebut semalam), namun jangan dibiasakan karna akan menurunkan imun tubuh.
Apabila dirasa feel/mood nya sedang tidak baik, itu harus diperbaiki dulu baik itu dengan berjalan jalan sejenak dari rumah/kostan ke suatu tempat yang fresh, bisa juga makan makanan favorit, atau bisa juga curhat ke support system (orang tua / best freind / pasangan) dan terakhir mengunjungi kediaman kaka tingkat (senior) jurusannya baik itu untu meminta bantuannya menyelesaikan soal tugas maupun ngobrol santai (perlu diingat supaya memilih orang yang sesuai).
Kemudian menanggapi teman bermasalah yang silent treatment/introvert bisa dengan mengajak jalan bareng, jajan jajanan, healing ke tempat yang disukai (disesuaikan dengan budget yang ada), lama lama akan ada waktu untuk bercerita ke kita tentang masalah yang dihadapinya atau jika tetap tidak ingin membicarakannya, bisa dengan menanyakan ke teman kostan/rumahnya, keluarganya. Pada dasarnya permasalahan yang dihadapi ada 2 kategori, yang ringan ataupun yang berat hingga perlu orang lain yang harus membantunya.
Memasuki sesi akhir dari seminar analisis dan pemecahan masalah, pemateri (kak budi) meminta beberapa peserta mahasiswa maju ke depan untuk memberikan presentasi karya olahan pangan yang pernah dibuatnya yang terdapat nilai kemandirian dan kewirausahaannya, yaitu spageti fruit dan asoy. Kemudian diakhiri dengan pemberian challage oleh kak budi berupa ubi ungu, apakah ada mahasiswa 2021 yang dapat mengolahnya dengan inovatif dan edukatif, serta diberikan voucher belanja senilai 100K dengan batasan waktu akhir bulan desember 2022 atau awal bulan januari 2023.