Bogor, 12 Januari 2021. Organisasi Komunitas Pangan Publik Indonesia berpusat di Daerah Bogor, serta sebagian besar Dewan Koordinator Pusat Pengurus Pusat Pangan Publik Indonesia berdomisili dari Daerah Bogor. Organisasi memiliki cita - cita dalam Bersama Berkontribusi Mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045, keanggotaan tidak menutup kemungkinan dari mahasiswa keprofesian lainnya diluar rumpun pertanian, namun tetap memiliki skill kemampuan.
Pada hari jadi ke 1 tahun organisasi komunitas Pangan Publik Indonesia pada November 2020, pengurus pusat merencanakan pengembangan dan kemajuan yang lebih masif di tahun selanjutnya. Ekspansi organisasi dilandasi dengan secara singkat, tersusun rapih membentuk aturan khusus dan terbit PPEI (Pangan Publik Economic Incorporation).
Adanya PPEI diharapkan dapat memberikan sentuhan lebih mendalam untuk koordinator terpusat dalam ekonomi, bisnis dan investasi pertanian maupun pangan. Presiden Pangan Publik Indonesia selaku penanggung jawab dan komisaris PPEI membidik dinyatakannya perlu penguatan pusat kepengurusan, maupun daerah pusat organisasi dalam pengembangan ekonomi, serta menjalin kerjasama dengan baik organisasi lainnya.
Dijumpai Dewan Koordinator Pusat Pangan Publik Indonesia mengadakan pertemuan khusus dengan Badan Pengurus Cabang HIPMI Daerah Bogor pada 12 Januari 2021, dengan dihadiri oleh Budimansyah (Presiden Pangan Publik / Komisaris Utama PPEI), Rivani Mulya (Direktur Utama PPEI), Ayyub (Staff UMI & Humas PPEI) dan Zulfikar (Ketua Umum BPC HIPMI Kota Bogor).
Pembahasan dalam pertemuan khusus di rapat terbatas Pangan Publik Indonesia bersama HIPMI Bogor dilakukan dalam rangka silaturahmi, menjalin sinergritas antar organisasi dan kerjasama program. Usaha pengembangan dan kemajuan pangan pertanian berbasis ekonomi dilakukan, demi percepatan pola distribusi/penyebaran pangan pertanian yang baik di masyarakat, serta mengoptimalkan potensi mahasiswa pangan pertanian di Indonesia.
Problematika diawal ialah belum optimalnya Mahasiswa rumpun Pertanian pasca kampus (S1), mengingat potensi yang ada berupa Sumber Daya Manusia lulusan itu terhitung cukup banyak di Indonesia, lalu disambung dari niat baik Pangan Publik Indonesia dengan Pemuda Berkontribusi Bersama Dalam Mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045. Maka sudah sepantasnya Dewan Koordinator Pusat Pangan Publik Indonesia membuat Badan Ekonomi Khusus dalam menjawab tantangan ini, begitupun dengan percepatan maupun pemerataan ketersediaan pangan di setiap daerahnya.
Disampaikan Presiden Pangan Publik Indonesia bahwa keinginan bersama dalam dibentuknya PPEI ini supaya dapat ikut serta mempercepat ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk masyarakat luas, serta diharapkan terciptanya kerjasama yang masif dengan organisasi lainnya untuk percepatan ekonomi pangan dan pertanian ini. Presiden Pangan Publik Indonesia menyampaikan bahwa agenda kerjasama pada PPEI mencangkup 4 hal, yaitu: (1) Mentoring Pejabat PPEI (2) Jasa Pendidikan Ekonomi, Bisnis dan Investasi (3) Distributor Produk Pangan dan Non Pangan (4) Jasa Pendidikan dan Pelatihan. Namun dalam momentum ini HIPMI menyanggupi dan menyetujui poin ke 1 dan ke 2 yang di ajukan oleh Presiden Pangan Publik dalam pertemuan khusus ini.
Harapan Dewan Koordinator Pusat Pangan Publik Indonesia dalam pergerakan PPEI supaya dapat mengoptimalisasikan ekonomi pertanian, maupun pengolahan pangan supaya berinovasi dan bermacam - macam kreasi. Serta dalam rencana programnya akan di jelaskan lebih intens dalam kegiatan MUKERNAS (Musyawarah Kerja Nasional) yang dipastikan terlaksana pada Bulan Februari)
Hingga berita ini diturunkan, diketahui secara jelas dan dipahami bahwa Budimansyah N selaku Presiden Pangan Publik Indonesia menjalin kerjasama dengan Zulfikar Prasetya selaku Ketua Umum BPC HIPMI Kota Bogor dan dipastikan kerjasama antar dua organisasi kepemudaan ini dapat berlanjut hingga di waktu yang akan datang. Pun apabila ada teman - teman yang ingin join atau organisasi lainnya bersinergi bisa menghubungi saudari Syabanaila (Sekretaris Umum Pangan Publik Indonesia) / DM ig.