Lihat ke Halaman Asli

Pandu Pradana Wahyudi

Sarjana Sains Teologi

Renungan Kristen: Bangsa yang Menghidupi Kerelaan (Yohanes 6: 35, 41-51)

Diperbarui: 10 Agustus 2024   20:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.com/search?q=nendera+indonesia&client=ms-android-samsung-ss&sca_esv=6d4fb2762afaf7cd&udm=2&biw=384&bih=734&sxsrf=ADLYWIKwEoUJMP6r2o

PENDAHULUAN

Mohandas Karamchad Gandhi (Mahatma Gandhi ) adalah salah satu tokoh/aktivis kemedekaan bangsa India dari jajahan Inggris. Dia dikenal sebagai "Bapak bangsa India" yang rela berkorban demi perdamaian bangsa India". Ada salah satu kisah beliau yang menarik untuk dipelajari. Kala itu rakyat India terbagi atas 2 golongan, yaitu Hindu dan Muslim/Islam. Kedua golongan tersebut tidak dapat akur antara satu dengan yang lain. Sering terjadi pertikaian antar 2 golongan tersebut. Hingga ada wacana bahwa bangsa India perlu dipecah sesuai golongan/kelompoknya agar mereka dapat memiliki negara sendiri dan hidup sendiri-sendiri, tidak saling mengganggu satu sama lain.

Namun Mahatma Gandhi tidak setuju dengan pemikiran itu. Gandhi yakin bahwa meskipun berbeda keyakinan, manusia memiliki hak yang sama dan dapat hidup bersama dengan damai dalam satu negara. Oleh karena pertikaian yang tidak kunjung selesai, dia pun memutuskan berpuasa untuk menghentikan pertikaian tersebut. Dia bertekad tidak akan berhenti puasa sampai kedua golongan berdamai dengan menandatangani perjanjian damai. Setelah sekitar 5 hari atau 121 jam 30 menit berpuasa dan kondisinya sudah sangat kritis, maka kedua golongan memutuskan untuk berdamai dengan menandatangani perjanjian damai.

Namun perdamaian itu tidak berjalan lama. Kedua golongan tersebut kembali konflik. Mirisnya, ketika Mahatma Gandhi menawarkan diri sebagai penengah, dia justru dibunuh oleh salah seorang dari kelompoknya sendiri karena dianggap membela kelompok muslim/kelompok lawan. Hingga akhirnya bangsa India pun terpisah menjadi 2 negara. Negara India untuk agama Hindu dan Pakistan untuk negara Islam.

Dari fakta sejarah ini kita bisa melihat sosok yang rela berkorban demi kerukunan bangsanya. Namun hingga akhir hayat, cita-citanya tidak dapat terwujud. Pengorbanan Gandhi seakan sia-sia, karena rakyat India gagal menghayati dan menghidupi pengorbanan yang telah dilakukannya. Selain itu, ambisi masing-masing kubu untuk memenuhi kepentingan kelompoknya membuat perdamaian gagal diciptakan.

Kisah tentang kerelaan Mahatma Gandhi dalam berkorban demi perdamaian bangsanya tidak jauh berbeda dengan kisah Sang Roti Hidup, yaitu Yesus Kristus. Perumpamaan Roti Hidup menggambarkan bahwa kehadiran Yesus Kristus ke dunia tidak lain adalah untuk membawa kelegaan bagi semua orang yang datang, menerima, dan percaya kepada-Nya. Perumpamaan ini juga menunjuk pada pengorbanan Yesus untuk mendamaikan atau memulihkan relasi manusia dengan Allah agar manusia tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal.

ISI

Dalam bacaan kita hari ini ada banyak hal yang bisa kita renungkan bersama:

Pertama, Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai roti hidup, yang datang dari sorga untuk memberikan kehidupan yang kekal. Ini adalah penggenapan dari janji Allah untuk menyelamatkan umat-Nya. Seperti yang kita baca di Yohanes 6:35, Yesus berkata, "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."

Tidak mudah menjadi Roti Hidup yang dapat dinikmati oleh setiap orang. Dibutuhkan sikap kerelaan dan pengorbanan yang besar, sebagaimana Yesus yang rela mengorbankan diri-Nya demi keselamatan manusia (51). Bahkan pengorbanan Yesus jauh lebih besar dibandingkan Mahatma Gandhi. Dia yang penuh dengan kemuliaan, rela lahir di tempat yang paling hina, hidup bersama manusia-manusia berdosa, hingga menderita sengsara bahkan mati dengan cara yang paling hina. Semua dilakukan-Nya agar manusia tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline