Lihat ke Halaman Asli

"Hujan Lokal" ala Bogor

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, lagi lagi kota Bogor diguyur hujan. Kali ini bukan hanya hujan, tetapi juga petir yang cukup besar berkali-kali menyambar. Hampir setiap hari hujan seperti ini terjadi di daerah Bogor. Dan hebatnya, orang Bogor sendiri sepertinya sudah biasa dengan hujan seperti ini.

Ya…Kota Bogor yang juga dibilang orang-orang dengan julukan “Kota Hujan” punya curah hujan yang menurut saya diatas rata-rata. Saat musim hujan, seperti biasa hujan pasti datang di Bogor. Dan yang unik, hujan juga sering datang pada saat musim kemarau yang malah menghantui banyak kota di seluruh indonesia.

Parahnya, kota Bogor sering dituduh-tuduh suka “membawa” air hujan ke Jakarta yang menyebabkan Jakarta sering terjadi banjir. Apa salah kami? Kami sudah baik mau berbagi hujan dengan kalian. Hahaha… OK, cukup basa basinya, saya mau cerita tentang fakta menarik di Kota Bogor saat terjadi hujan.

Begini ceritanya, saya dan ayah saya sedang berada di Botani Square, pusat perbelanjaan ternama di bogor dan berniat untuk pulang. Kami lihat langit sudah mendung, oleh karena itu kami bergegas menuju tempat parker motor di basement. Saat kami sudah kira-kira 5 menit keluar dari mall, hujan deras pun turun. Kami pun akhirnya berteduh di halte tidak jauh dari sana.

Setelah hampir 15 menit hujan akhirnya mengecil, tetapi hujan tidak berhenti. Oleh karena itu kami memakai jas hujan dan kembali melanjutkan perjalanan. Setelah sudah hampir sampai rumah, hujan kembali deras, akhirnya kami berteduh lagi. Jarak dari rumah dengan tempat saya berteduh hanya sekitar 700 meter.

Sudah 10 menit lebih hujan tak kunjung mengecil. Akhirnya kami memutuskan untuk menantang derasnya hujan. Dan tahu apa yang terjadi selanjutnya? Hanya kami sendiri yang basah. Rumah, motor-motor dan mobil-mobil, bahkan jalan raya kering kerontang karena tak ada hujan sama sekali. Apa ini yang namanya hujan lokal? Atau ini adalah efek globalisasi?

Sekian cerita dan pengalaman dari saya, maaf jika cerita terlalu bertele-tele. Kritik dan saran dari pembaca sangat membantu…

Salam UG




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline