Puluhan Lansia di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar mendapatkan sosialisasi dari Dosen dan Mahasiswa KKN Universitas Udayana mengenai risiko konsumsi olahan babi mentah terhadap terjadinya Meningitis Suis pada Selasa 30 Juli 2024. dr. I Putu Bayu Mayura, S.Ked., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian Universitas Udayana kepada masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam rangka implementasi program Udayana Mengabdi dengan program kerja mahasiswa KKN di bidang kesehatan. Dalam pemaparannya dr. Bayu juga menyampaikan, sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kembali pemahaman masyarakat khususnya para lansia di Desa Bona mengenai pentingnya selalu memakan daging babi yang sudah diolah dengan bersih dan benar sehingga dapat terhindar dari risiko terjadinya penyakit Meningitis Suis.
Meningitis Streptococcus suis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput otak yang disebabkan oleh bakteri S. suis. Penyakit radang selaput otak ini menyerang kelompok orang dengan risiko tinggi seperti para pekerja di pemotongan hewan yang tidak menggunakan alat pelindung diri serta kelompok orang pengkonsumsi olahan mentah dari daging babi yang mengandung bakteri S. suis.
Infeksi ini juga rentan mengenai kelompok orang dengan kelainan imun ataupun penyakit bawaan serta para lansia yang sistem kekebalan tubuhnya tubuhnya sudah mulai menurun. Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, tercatat 50 kasus Meningitis Suis di Bali dimana 31 kasus ditemukan di Kabupaten Gianyar. Dari 52 kasus tersebut dilaporkan 4 meninggal dunia.
"Melihat angka kasus di Gianyar yang cukup tinggi inilah kami melakukan sosialisasi risiko konsumsi olahan babi mentah terhadap terjadinya Meningitis Suis, kami juga hendak menghimbau kepada masyarakat luas agar selalu mengolah daging babi dengan bersih dan benar. Pun juga kepada masyarakat yang beternak babi wajib mengenali tanda-tanda daging babi yang sakit, memisahkan babi yang sakit dengan yang sehat, serta tidak memotong dan menjual babi yang sakit kepada para pedagang, sehingga dengan menerapkan pencegahan diatas kasus Meningitis Suis ini bisa menurun," jelas dr. Bayu.
Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan pemeriksaan kadar gula darah, asam urat dan kolesterol kepada seluruh peserta secara gratis yang dilakukan langsung oleh dr. I Putu Bayu Mayura, S.Ked., Ph.D. dan dibantu dengan mahasiswa KKN Universitas Udayana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H