Lihat ke Halaman Asli

Investasi Logam Mulia

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harganya terus naik dan naik…. Kilau emas selalu tampak menggiurkan. Tapi biasanya, kita hanya familiar dengan emas dalam bentuk perhiasan. Padahal, nilai emas akan lebih tinggi dalam bentuk logam mulia, tuh. Kalau selama ini kita hanya terpikir untuk mengalokasikan pendapatan kita untuk berinvestasi dalam bentuk properti dan reksadana, nggak ada salahnya mulai beralih ke logam mulia (LM). Biar makin jelas,  Saya akan menjabarkan serba-serbi investasi logam mulia, nih. Dijamin tertarik, deh…. Apa itu logam mulia? Berwujud batangan atau lempengan, LM berfungsi sebagai alat pelindung nilai. Diproduksi PT Antam (Aneka Tambang), LM juga bisa ditemukan di pasaran dengan harga yang lebih murah. Nantinya, setiap pembelian LM akan mendapat sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh Antam. Sertifikat tersebut ada hologramnya, tapi hanya bisa dilihat memakai sinar UV. Antam sendiri memproduksi beberapa jenis pecahan LM, yaitu 1 gr, 2 gr, 2,5 gr, 3 gr, 4 gr, 5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr dan 1.000 gr. Tinggal pilih sesuai kemampuan kita. Kenapa LM tepat dijadikan investasi? Harganya yang cenderung stabil dan mudah untuk diperjualbelikan membuat LM tepat banget digunakan sebagai alat investasi. Bisa dibilang, harga kenaikan LM cenderung lebih tinggi dari inflasi. Misalnya, pada tahun 2008 dengan gaji Rp 4 juta, kita bisa mendapat LM sebesar 16 gr. Tapi sekarang, walau gaji kita mencapai Rp 7 juta tapi dibelikan LM hanya dapat 14 gr. Jika inflasi naik menjadi 12,5%, maka LM bisa naik di atas 15%. Nilai LM jarang turun dalam sepuluh tahun terakhir. Makanya investasi dengan LM lebih menguntungkan. Selain itu, LM juga dapat digunakan sebagai investasi jangka pendek dan menengah, seperti dana darurat dan dana pendidikan. Nilai gadainya pun cukup tinggi, sekitar 80% dari nilainya (Loan to Value atau Pemberian kredit terhadap barang). LM dibandingkan dengan perhiasan? Walaupun sama-sama berbahan dasar emas, sebenarnya LM berbeda dengan perhiasan yang kita lihat sehari-hari. Menurut Pandji, LM punya standar kemurnian 24 karat dan kadar emasnya mencapai 99,99%. Bandingkan dengan perhiasan emas 22 karat yang hanya mengandung 91,7% emas, atau emas 9 karat yang kandungan emasnya hanya 37,5%. Selain itu, membeli perhiasan emas tentunya membutuhkan tambahan ongkos untuk pembuatan. Misalnya, kita beli emas 10 gr senilai Rp 4 juta. Ongkos pembuatan sampai menjadi perhiasan adalah Rp 500 ribu. Total bayarnya jadi Rp 4,5 juta, kan? Nah, begitu dijual lagi, ongkos pembuatan tersebut nggak diperhitungkan. Makanya nilai investasinya jadi lebih kecil. Kecuali kita memang bermaksud untuk memakainya juga, ya. Investasi LM dibandingkan dengan reksadana atau properti? Sebenarnya, membeli LM bisa dimulai dari 1 gr, tapi dikenakan ongkos cetak seritifkat. Sedangkan jika kita membeli LM di atas 100 gr, nggak dikenakan ongkos cetak sertifikat. Beda lagi dengan reksadana yang bisa dibeli mulai dari Rp 100 ribu saja. Tapi bukan jaminan selalu untung, tergantung pasar modal. Sedangkan investasi dalam bentuk properti, tentunya butuh dana yang nggak sedikit. Apalagi kita juga harus pintar-pintar memilih lokasi dari properti tersebut. Apakah harga jualnya akan makin tinggi beberapa tahun ke depan. Beda dengan LM yang kenaikan harganya signifikan sejak tahun 2000. Apakah pembelian LM bisa dicicil? Ternyata beberapa bank menyediakan LM untuk dicicil nasabahnya. Biasanya, sih, dinamakan KLM (Kepemilikan Logam Mulia) atau cicil emas,dan bisa didapatkan di bank berbasis syariah. Tapi sebelum membeli, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pastikan kita mampu membayar uang mukanya. Lalu perhatikan cicilannya. Amannya, sih, jumlah total semua cicilan—sudah termasuk KLM, kartu kredit, KPR, KKB—nggak lebih dari 30% penghasilan bersih kita. Perhatikan juga biaya pemeliharaannya, bisa sampai 15% per tahun dari total harga LM yang kita cicil. Karena saat kita mengajukan cicilan LM, maka bank akan membeli LM secara tunai. Selanjutnya, kita mencicil sampai lunas, baru LM boleh dibawa pulang. Selama masa mencicil, LM ‘milik kita’ disimpan di bank dan dikenakan biaya pemeliharaan. Sebaiknya, sih, jangka waktu cicilan nggak lebih dari tiga tahun, ya. Keuntungan dari mencicil LM? sejauh ini baru Bank Syariah dan Pegadaian Syariah yang memperkenankan untuk membeli LM secara kredit. Berikut beberapa keuntungan bagi nasabah yang ingin mencicil LM.

  1. Persyaratannya mudah, tinggal buka rekening investasi lalu akad.
  2. Bisa dicicil dalam periode 4 bulan sampai 15 tahun.
  3. Pecahan LM bisa dipilih sesuai selera. Misalnya, membeli 1000 gr LM dengan pecahan 100 gr sebanyak sepuluh buah.
  4. Satu nasabah bisa membuka beberapa kepemilikan sekaligus, sesuai tujuan investasinya. Misalnya, biaya pendidikan, ibadah, dan pernikahan.
  5. LM terjaga dengan aman dalam bank.

Simpan yang aman Jika kita membeli LM secara pribadi dan ragu menyimpannya di rumah—resiko kebakaran, hilang atau dirampok—bisa simpan di bank, tuh. Safe deposit box disewakan oleh bank dengan biaya yang beragam, mulai dari Rp 150 ribu/tahun. Terjangkau, kan…. SECARA LENGKAP ANDA DAPAT MEMBACA TULISAN TERSEBUT DI SINI: INVESTASI LOGAM MULIA Untuk konsultasi dan tips keuangan follow @pandjiharsanto




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline