Lihat ke Halaman Asli

Menghindari Kantong Cekak di Akhir Bulan

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buat sebagian orang akhir bulan atau sering diistilahkan dengan tanggal tua. Tidak jarang setelah di awal bulan sibuk membayar cicilan rumah, mobil dan kartu kredit. Kocek pun mengering di pertengahan dan akhir bulan. Jangankan untuk belanja di tanggal tua, untuk sekedar bertahan hidup dan menunggu gajian berikutnya sangat berat. Atas hal itu penting bagi kita untuk tahu bagaimana mengatur keuangan selama satu bulan. Siapa tahu jika kita pandai dan benar dalam mengatur keuangan bulanan tidak saja terhindar dari penyakit kantong kering, tapi bahkan bisa berbelanja di tanggal tua. Jika sebelumnya saya pernah sharing tentang mengelola gaji dan belanja bulanan, kali ini saya akan berbagi tips-nya. Berikut tipsnya : 1. Siapkan pos-pos pengeluaran Setelah menerima gaji di awal bulan, belilah beberapa amplop kertas, kemudian tulislah beberapa pos kebutuhan selama 1 bulan, Bagi ke dalam 3 bagian amplop besar: 1 amplop cicilan, 1 amplop untuk tabungan bulanan atau investasi bulanan 1 amplop belanja barang dan jasa opersional bulanan Sisihkan untuk tagihan cicilan hutang anda baik itu hutang produktif dan hutang konsumtif dengan total paling besar adalah 30% dari penghasilan Anda. Kemudian sebisa mungkin disiplinkan diri anda untuk saving dan investasi diawal bulan, tetapkan berapa kemampuan menabung rutin Andan. Jangan menabung kalo baru ada sisa.untuk pemula Anda disiplinkan untuk menabung minimal 10% dari penghasilan Anda. Ubah kebiasaan ini selama 2 tahun. Anda akan tersbiasa investasi dan menabung dengan sendirinya. Untuk pos pengeluaran yang pembayaran tagihan bulanan seperti koran, tv kabel, listrik, PAM, gaji pembantu dan utilitas bulananan lainnya segera dipisahkan. Dan buat budget belanja bahan makanan untuk 1 bulan, Lalu buat untuk budget weekdays dan budget weekend. Untuk budget ini biasanya lebih besar di weekend. Namun ada beberapa orang yang lebih besar di weekdays. budget weekend bisa saja digunakan, bisa saja tidak. Namun anda sudah mempersiapkan sebelumnya, jadi tidak ada salahnya juga untuk bersenang-senang karena Anda sudah merencanakannya. Isilah amplop-amplop tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan. 2. Buat Daftar Belanja Membeli sepatu baru karena diskon, padahal niatnya beli bahan makanan, sering dialami bukan? Agar terhindar dari penyakit seperti itu hendaknya membuat daftar belanja sebelum pergi ke pasar atau hpermarket. Ini sangat membantu kita mengingat barang yang akan dibeli sekaligus menjadi panduan saat belanja. Jangan beli barang yang tidak ada dalam daftar..!! 3. Hindari belanja pada saat lapar Hipermarket biasanya menyediakan berbagai jenis barang kebutuhan, mulai dari sayuran hingga alat elektronik, dan juga hidangan siapp saji. Pastikan saat Anda berbelanjaa perut sudah terisi dari rumah.pasalnya semua makanan yang ada di kaca display itu sangat terlihat enak dan pasti Anda membelinya dalam jumlah yang berlebih. 4. Usahakan bawa bekal makan siang sendiri saat bekerja Banyak keuntungan yang didapatkan jika Anda membawa bekal makan siang sendiri, pertama Anda akan mendapatkan makan siang yang sesuai selera anda, kedua Anda tidak perlu ke luar kantor atau meminta tolong OB untuk membelikan makan siang, ketiga Anda mendapatkan makan siang yang lebih bersih dan higeinis. Coba hitung jika sekali makan siang Anda mengeluarkan biaya sebesar 20 ribu atau 25 ribu rupiah, jika dikali dengan 22 hari kerja berarti Anda sudah menghemat 440.000 sampai dengan 550.000 rupiah, jika setahun sama dengan 5,28 juta sampai dengan 6,6 juta. Bayangkan jika Anda mempunyai masa kerja 20 tahun, dana 550ribu per bulan tersebut Anda alihkan investasi ke reksadana saham dengan return 25% per tahun, maka di tahun ke 20 Anda akan mendapatkan hasil 3.772.502.385 (Tiga Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Lima Ratus Dua Ribu) Atau jika Anda mempunyai masa kerja 25 tahun dengan contoh tersebu diatas maka hasilnya akan 13.065.217.874 (tiga belas milyar enam puluh lima juta dua ratus tujuh belas) Perbedaan yang cukup luar biasa bukan, hanya dengan perbedaan lima tahun mengakibatkan perbedaan cukup signifikan sampai dengan 10 milyar, itulah kekuatan bunga majemuk dan waktu sangat berpengaruh, bukan besarnya investasi yang akan Anda lakukan nanti, tapi berapapun yang investasikan hari ini akan sangat berguna pada masa depan Anda nantinya. 5. Menggunakan Promosi Kartu Kredit Sah-sah saja menggunakan kartu kredit untuk berbelanja bulanan. Apalagi banyak supermarket yang menawarkan diskon jika kita menggunakan kartu kredit tertentu. Wah, lebih hemat, nih! Idealnya belanja bulanan, tuh, menggunakan uang tunai atau kartu debit. Tapi jika memang ada diskon, boleh menggunakan kartu kredit dengan syarat dana untuk belanja itu sudah siap. Di sini kartu kredit digunakan untuk pembayaran bukan berutang. Maksudnya, kita, kan, sudah tahu berapa nominalnya, jadi begitu digunakan, langsung transfer untuk melunasinya 6. Sesuaikan Kebutuhan, Kemampuan dan Keinginan, Belanja berarti kita harus pintar bercermin. Terkadang sulit membedakan apa yang dibutuhkan dengan apa yang diinginkan. Belum lagi pada tahap mengukur kemampuan kita. Untuk itulah sebelum membeli barang, Anda harus bertanya pada diri sendiri ” apakah barang atau jasa ini pantas saya beli sesuai dengan kebutuhan dan penghasilan saya?” Idealnya besaran keinginan anda adalah kurang atau sama dengan kebutuhan anda. Dan besaran kebutuhan adalah kurang dari kemampuan Anda. Anda dapat saja membeli sesuatu sesuai kenginan Anda yang di luar kemampuan Anda, namun akibatnya adalah Anda memaksakan diri dengan harus berhutang atau sebenarnya tidak layak atas barang tersebut.

Dengan berbekal kemampuan manajerial keuangan yang baik, disiplin dan kesecerdikan mencari tambahan penghasilan, Anda akan terhindar dari mimpi buruk di tanggal tua. SUMBER : MENGHINDARI KANTONG CEKAK DI AKHIR BULAN Untuk konsultasi dan tips keuangan follow @pandjiharsanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline