Kau duduk anggun di singgasana tertinggi
Rambutmu dikelilingi bunga melati
Wajahmu laksana cahaya mentari
Untuk Sang Permaisuri
Kutuliskan puisi rombengan ini
Agar kau mengerti
Di sini
Aku hanyalah hulubalang yang tak berarti
Mulai hari ini
Selalu kudoakan
Agar engkau berbahagia
Sampai di hari akhir nanti
Amin
(Jakarta, 6 Juni 2013)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H