Lihat ke Halaman Asli

Penyuluhan Pertanian Sawit di Kaltim Akan Menggunakan Sistem GPS

Diperbarui: 13 April 2019   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pertanian Lapangan Provinsi Kalimantan Timur diminta untuk mampu memetakan kondisi kewilayahan dengan menggunakan global positioning system atau sistem navigasi satelit pada wilayah binaan masing-masing. Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati mengatakan kegiatan budidaya tanaman perkebunan terus meningkat.Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) harus akurat menampilkan data calon petani dan calon lahan (CP/CL)"PPL penentu dalam pengembangan perkebunan. Wajib memiliki kemampuan memetakan wilayah binaan mereka.

Perkebunan rakyat memerlukan SDM petugas/PPL terlatih dan terampil dalam pemetaan. Hal itu berkaitan dengan survei dengan teknologi pendataan/pengambilan data informasi tata ruang lahan di wilayah binaan. Sepanjang tahun ini Kaltim mendapatkan program pengembangan perkebunan rakyat untuk komoditi kelapa sawit 750 hektare (Ha), karet 150 hektare dan lada 75 hektare.Oleh karena itu, diperlukan petugas terampil dalam pendataan CP/CL yang berhubungan dengan ekstensifikasi penanaman baru komoditi perkebunan.

"Pengolahan data CP/CL sangat penting. Data akurat dan kredibel diperlukan guna menunjang keberhasilan program dan pengembangan komoditi. PPL harus memahami teknologi survei dan pemetaan, perangkat keras/lunak teknologi sistem informasi geografis. Juga, mampu memprint lay out hasil titik koordinat menjadi sketsa/peta informasi lokasi potensi lahan CPCL atau kelompok tani di desa dan kecamatan.

Adapun kelebihan dan kekurangan sistem navigasi satelit :

Kelebihan GPS untuk Navigasi laut, udara dan darat dlh untuk menentukan posisi,pemetaan,penunjuk arah target ng dituju dan lain-lain. pemetaan (penentuan posisi titik-titik target trutm pada masalah topografi angkatan darat, pencitraan, foto udara, dan bbr analisis spasial ng ditujukan untuk mendukung perencanaan operasi), navigasi, tracking (monitoring atau pemantauan), atau bhkn bg tools penuntun posisi-posisi sasaran peluru kendali, Rover, UAV, dan AUV.

Kekurangan dari Penggunaan GPS adalah untuk mengetahui posisi ng mengandalkan setidaknya tiga satelit n tdk selamanya akurat. Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal ng diterima. kmudn  ketidak akuratan posisi ng ditunjukkan. GPS n dipengaruhi lh posisi satelit ng berubah dan adanya proses sinyal ng ditunda. Kecepatan sinyal GPS n ug seringkali berubah karena dipengaruhi lh kondisi atmosfer ng ada. Sln itu, sinyal GPS ug mudah terifensi dngn gelombang electromagnetic lainnya.

Berbeda dengan cara manual yang masih menggunakan media kertas pada saat di lapangan dan beberapa catatan-catatan khusus agar mudah diingat, melalui teknologi GPS dan citra satelit bentuk-bentuk khusus permukaan lahan akan terekam dan tercatat sesuai keadaan di lapangan dan tidak perlu merasa kuatir salah pada saat penggambarannya. Bentuk lahan sangat beragam dan unik karena tidak pernah sama secara posisi, koordinat, maupun lokasinya, yang akan mempengaruhi total luasannya.

Keunikan suatu lokasi juga ditunjukkan dengan terdapatnya ketinggian permukaan lahan (topografi) yang terekam oleh GPS sebagai salah satu fasilitas perangkat pengukur ketinggian (altimeter).Hasil pemetaan lapangan (ground truth) melalui GPS dapat dengan mudah diunggah (upload) ataupun diunduh (download) untuk diproses lebih lanjut tergantung kebutuhan analisis yang diinginkan.

Penyuluh juga memaparkan menggunakan GPS sewaktu menyemprotkan obat pembasmi rumput liar. Sebelumnya, kalau tanpa GPS sering ada bagian yang terlewatkan atau malah tersemprot dua kali,Kita tidak tahu pasti, mana yang sudah disemprot dan mana yang belum. Dengan sistem ini, kita kembali minggu depan atau bulan depan, dan kita tahu mana yang sudah dan mana yang belum disemprot.Teknologi GPS membantu peralatan pertanian skala besar di seluruh Amerika. Sebagian petani juga bisa memantau berapa banyak panen yang dihasilkan di masing-masing bidang tanah. agar bisa unggul, petani harus menghasilkan maksimal dengan biaya sedikit mungkin. GPS adalah teknologi otomatisasi yang menghemat uang dan ramah lingkungan.

Walaupun Indonesia menghadapi tantangan di bidang pertanian yang sama dengan negara-negara lainnya, namun dengan lahan pertanian yang subur, populasi yang terus meningkat, serta ketersediaan sumberdaya alam yang melimpah, Indonesia menyimpan potensi pertanian besar di Asia Tenggara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline