Lihat ke Halaman Asli

Pandan Arum

Mahasiswa semester akhir Universitas Sebelas Maret

Guruku, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Diperbarui: 7 Desember 2023   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan di Indonesia. Berdasarkan kutipan berita yang dimuat dalam www.gtk.kemdikbud.go.id, peringkat PISA Indonesia pada tahun 2022 mengalami peningkatan. Hasil PISA 2022 menunjukkan peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018. Peningkatan ini merupakan capaian paling tinggi secara peringkat sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA. Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

Peningkatan ini menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss) akibat pandemi. Pendidikan yang tangguh tentunya tidak terlepas dari peran guru yang cerdas, kreatif, dan progresif. Perlu diakui bahwa guru-guru di Indonesia memiliki daya juang yang luar biasa. Mereka rela berkorban tanpa mengharapkan apapun. Guru-guru mengajar dengan maksimal dan selalu mengupayakan cara yang terbaik utuk memberikan ilmu kepada murid-muridnya. Para pahlawan pendidikan ini secara tulus mendidik murid-muridnya menjadi pribadi yang lebih baik.

Maka dari itu, kehadiran guru perlu dirayakan. Guru bak pahlawan yang mengabdi tanpa tanda jasa, dengan ikhlas dan sabar mereka ikut serta dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 Alenia ke-4, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tanpa kehadiran guru, rakyat Indonesia akan terbelenggu dalam jurang kebodohan dan ketidakberdayaan. Indonesia akan tertinggal jauh dibandingkan negara-negara lain. Sebagai apresiasi atas jasa mereka, pemerintah menetapakan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Tanpa adanya guru, suatu generasi akan mengalami kehancuran. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara dan bangsa. Kualitas SDM suatu negara dapat dinilai dari sistem pendidikannya. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara maka negara tersebut semakin maju. Sebaliknya, semakin rendah kualitas sistem pendidikan suatu negara maka negara tersebut akan terbelakang.

Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin hari, tantangan yang dihadapi guru dalam mengajar akan bertambah. Tantangan globalisasi yang harus dihadapi guru dengan mengedepankan profesionalismenya adalah (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dan mendasak, (2) Krisis moral yang melanda Indonesia, akibat pengaruh IPTEK dan globalisasi telah terjadi pergeseran nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat, (3) Krisis sosial, seperti kriminalitas, kekerasan, pengangguran, dan kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat. Akibat perkembangan industri dan kapitalisme, maka muncul masalah-masalah sosial dalam masyaraka, (4) Krisis identitas sebagai bangsa dan Negara Indonesia. Guru professional harus mampu menyesuaikan diri secara responsive, arif, dan bijaksana terhadap tantangan global tersebut sehingga mampu berperan dalam menghasilkan pendidikan berkualitas dan berkarakter.

Ditulis oleh Pandan Arum Ayu Damayanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline