Kampus mengajar merupakan salah satu bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program yang dicetuskan oleh Kemendikbudristek ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi dan literasi siswa yang berada di daerah 3T. Kampus mengajar memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester. Mereka akan diberikan peluang untuk merasakan secara langsung bagaimana realitas sistem pendidikan yang berjalan di suatu sekolah, baik itu SD maupun SMP. Fokus kegiatan yang dilakukan mahasiswa di sekolah sasaran berkaitan dengan peningkatan literasi dan numerasi, adapatasi teknologi, serta administrasi.
Berbagai rangkaian proses seleksi telah dilewati oleh peserta, baik itu mahasiswa maupun Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Proses panjang tersebut diharapkan mampu menyaring peserta terbaik yang memiliki semangat tinggi untuk menjadi bagian dari agen perubahan pendidikan Indonesia. Salah satu tim kampus mengajar yang terpilih mengabdi secara langsung di sekolah sasaran ialah Pandan Arum Ayu Damayanti (Universitas Sebelas Maret), Salza Gusti Muhaimi (Universitas Pendidikan Indonesia), dan Ajeng Rahmawati (Universitas Sebelas Maret).
Mereka adalah mahasiswa semester 6 yang ditugaskan di SD Negeri 1 Karangasem Cawas, Klaten. Dengan dibimbing langsung oleh Ibu Anis Suryaningsih, S.Pd., M.Pd. mereka merumuskan berbagai program kerja yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah.
SDN 1 Karangasem memiliki lingkungan sekolah yang tidak luas dan menyatu dengan lingkungan sekolah lainnya. Hal tersebut berdampak pada ketersediaan fasilitas sekolah yang kurang memadai. Seperti halnya ketersediaan lingkungan bermain atau halaman sekolah. Hal tersebut berdampak pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di luar kelas seperti kegiatan dalam mata pelajaran PJOK.
Siswa akan melakukan kegiatan pembelajaran di lapangan luar sekolah. Apabila turun hujan, siswa akan melakukan kegiatan di halaman kantor kepala desa. Terdapat tiga ruang kelas yang digabung dengan ruangan lain, yaitu ruang kelas 1 digabung dengan ruang UKS dan perpustakaan, ruang kelas 2 digabung dengan ruang salat, serta ruang kelas 4 digabung dengan ruang laboratorium IPA dan IPS.
SDN 1 Karangasem sudah menerapkan kegiatan literasi sekolah selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Akan tetapi, kegiatan literasi yang ditujukan untuk membaca bacaan diganti dengan hafalan surah-surah Al-Qur'an sehingga untuk kegiatan literasi yang berkaitan dengan pengetahuan umum atau pengetahuan numerasi masih belum begitu digencarkan.
Maka dari itu, untuk menghadapi kondisi tersebut berbagai program kerja dirancang oleh mahasiswa. Diantaranya pembelajaran literasi dan numerasi di luar kelas dengan memanfaatkan permainan berbasis android; mengelola dan menyediakan pojok baca yang interaktif; mengelola dan menghias perpustakaan; melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi dengan memanfaatkan media Canva,YouTube, dan PowePoin; membiasakan siswa untuk melakukan pengetikan tugas menggunakan Microsoft Word; membuat inovasi GLS dengan berbagai materi baru seperti, permainan matematika menggunakan media ular tangga, membuat hewan dari bangun datar, membawakan buku fiksi, dan menuliskan nama beserta cita-cita menggunakan aplikasi Canva; sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat(PHBS); menyelenggarakan proyek P5 berupa market day yang dikombinasikan dengan kegiatan pameran.
Program paling berkesan yang diselenggarakan mahasiswa di SD N 1 Karangasem adalah kegiatan pameran yang dikolaborasikan dengan kegiatan market day. Kegiatan ini merupakan implementasi dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan pertama kali diselenggarakan di SDN 1 Karangasem sehingga semua warga sekolah begitu antusias untuk memeriahkannya. Seluruh siswa diajak untuk bergotong-royong dan menuangkan ide kreatif dalam karya seni yang diciptakannya.
Benda yang dipamerkan dalam pameran ini adalah hasil karya siswa yang dibuat dari barang-barang bekas seperti botol bekas yang dikreasikan menjadi tirai dan celengan, kertas bekas yang dikreasikan menjadi topeng dan bingkai foto, serta sedotan bekas yang dikreasikan menjadi hiasan berupa bunga. Selain memamerkan benda-benda tersebut, mahasiswa juga mengajak siswa untuk membuat tas batik ecoprint dengan teknik pounding. Seluruh warga sekolah dilibatkan dalam kegiatan ini. Bahkan, mahasiswa juga mengajak siswa dan guru dari SD N 3 Karangasem dan TK Pertiwi untuk menjadi partisipan dalam kegiatan pameran dan market day.
Secara keseluruhan kegiatan penugasan Kampus Mengajar di SDN 1 Karangasem berjalan dengan baik. Mahasiswa selalu melakukan refleksi program dan perbaikan alur program kerja apabila kurang sesuai dengan kebutuhan sekolah saat itu. Selain itu, seperti pepatah yang mengatakan bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda. Mahasiswa sebagai seorang calon guru harus mampu merencanakan alur pembelajaran yang secara aktif dapat menyalurkan potensi yang dimiliki oleh siswa.
Dengan adanya program Kampus Mengajar ini, mahasiswa dan pihak sekolah harus terus belajar hal-hal yang baru dengan mengikuti perkembangan zaman seperti pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan soft skill dalam menggunakan teknologi, sehingga kegiatan pembelajaran lebih berwarna.