Lihat ke Halaman Asli

Tentang Doa-Doa

Diperbarui: 18 Februari 2023   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di penghujung malam yang kelam
Sebagian terlelap dalam dekap mimpi
Kemudian lagi sebagian terjaga
Memilih bersimpuh melangitkan pinta

Pada sebuah rentang waktu menjelang subuh
Doa-doa terbaik melesat bagai anak panah
Berpilin menuju tahta terindah
Munajat milikku tentu tak ingin kalah
Tentang sebuah harap dari yang tak terjamah
Tentang sebuah nama yang kusebut tanpa jengah

Di antara senyap yang berderap pergi
Perjalanan menuju langit justru sedang ramai
Oleh satu demi ribu pinta para perindu hati
Berlomba sampai dalam genggaman Tuhan

Memilih mencintai dalam diam memang tak selalu indah
Seringkali rasa menjelma luka
Terkadang rindu meradang pilu
Tapi bagaimana lagi?
Cinta bukan sesuatu yang murah
Ada harga yang harus dibayar

Kita adalah sepasang ketidaktahuan yang ingin kuperjuangkan dalam satu kemungkinan
Kau dan aku adalah misteri yang harus kupecahkan dalam sebuah perjalanan hakiki
Maka doa-doa panjang adalah kendaraanku menuju pelabuhan hatimu, kekasih

Tetaplah di sana
Menanti hingga suatu hari
Suratan Tuhan menghampiri
Memberi jawaban atas bait-bait isi hati

Percayalah, kita hanya perlu bersabar
Menunggu Tuhan memberi kabar
Entah kapan, doa kita harus terus berlayar
Sampai pada waktunya, undangan kita sebar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline