dilansir dari riau1.com Presiden Joko Widodo resmi melarang mudik mulai tanggal 24 April 2020 terkait antisipasi virus corona.
Banyak lah perantau di Jabodetabek bersedih. Sejumlah rencana mereka di kampung tak kesampaian.
Yaya misalnya. Pertengahan Maret lalu, Yaya, 26 tahun berkomunikasi dengan ibunya melalui sambungan video. Maklum, ibu dan anak ini tinggal berjauhan, beda provinsi.
Yaya mengadu nasib di Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan swasta di ibu kota, sementara ibunya berada di kampung halaman di Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat.
Melepas rindu melalui video call jadi jalan satu-satunya yang bisa dilakukan Yaya dengan ibunya yang kini tinggal berdua bersama kakak pertamanya di Ciamis.
Sejak Oktober 2019 lalu Yaya berjanji kepada ibunya bahwa tahun 2020 ini dia akan mengambil cuti saat lebaran. Paling cepat dia akan tinggal dua minggu di rumah. Maklum, sudah empat kali puasa empat kali lebaran dia tidak pulang
Sayangnya, ketika melakukan panggilan video itu, sang ibu justru melarangnya pulang.
Ada kesedihan dalam benaknya bahwa ia akan melewati tahun kelima tanpa berlebaran bersama ibu. Alasannya satu, virus corona.
"Kamu jangan pulang deh pas lebaran, nanti saja kalau [virus] corona sudah enggak ada. Kalau kamu pulang mamah nanti ketularan, enggak mau mamah," kata Yaya menirukan ucapan ibunya.
Kala itu dia sempat berpikir memaksa pulang, toh kondisi tubuhnya juga sehat dan dia tak mengalami gejala Covid-19. Apalagi kantor tempat dia bekerja juga menerapkan sistem kerja dari rumah.
Sederet faktor-faktor tersebut bisa jadi landasan bagi Yaya nekad pulang ke kampung halaman.