Tersenyum dalam Keserakahan
Wahai Negeriku, jangan lah engkau bersedih.
Negeriku yang sedang rapuh, dan sedikit lagi terjatuh.
Bahkan hampir runtuh dalam pengaruh Jalang yang tak acuh.
Siapa sangka, dulu dimanjakan oleh janji yang tiada dua.
Melalang buana di penjuru nusantara kini hilang tanpa suara.
Alangkah terbuainya kala itu membumbung tinggi dan menggebu.
Seolah menepis sebuah kerinduan tentang perjuangan.
Waktu yang telah berjalan begitu panjang, permintaan dan pertanggung jawaban
Kini lenyap begitu saja.
Akankah engkau sadari?..buaian kata laknat tanpa otak.