Lihat ke Halaman Asli

Panca Nur Ilahi

Penulis Rebahan

Lampu Malam

Diperbarui: 21 September 2020   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perjalanan ku di dunia perkuliahan sudah hampir selesai, seperti berlari marathon sedikit lagi aku melampaui garis finish. Dengan keringat yang membasahi sekujur tubuh dan nafas yang terengah-engah aku mendekati garis itu, ya, garis tanda selesainya perjuangan ku selama ini.

Memang betul nasihat orang tua bahwa aku harus fokus dengan pendidikan di bangku kuliah, karena pada masa ini akan banyak ujian kehidupan yang mencoba menggoyahkan diri untuk berhenti dan menyerah. 

Aku memasuki semester akhir atau lebih tepatnya semester delapan pada jurusan yang aku pelajari. Tentunya aku harus mengerjakan tugas akhir atau skripsi agar mendapat gelar sarjana. Semua mahasiswa sudah mulai sibuk untuk menentukan judul yang akan mereka ambil, hari ini aku harus sudah mengajukan judul skripsi ku kepada dosen pembimbing.

Aku merasa belum sepenuhnya percaya diri dengan judul yang aku ambil, maka aku memutuskan untuk ke perpustakaan kampus terlebih dahulu sebelum bertemu dengan dospem. 

Aku berniat untuk memantapkan judul yang aku ambil, tentunya aku juga butuh saran dari orang lain agar ada pandangan orang kedua dari judul tersebut, aku mencoba me-Whatsapp Kevin. 

'Vin hari ini gua mau ke perpus, lu temenin gua dong.' aku berusaha mengajak kevin.

Selang 10 menit kemudian Kevin membalas 'yaudah lu duluan aja nanti gua nyusul.'

'Gua butuh banget elu nih buat ngasih saran judul Skripsi gua, gua juga mau curhat soal masalah keluarga yang gua alamin' balas ku, agar Kevin sadar bahwa saat ini aku butuh seseorang. 

'Iya gua nanti bantuin deh, kan kemaren lu udah sering bantuin gua' Kevin membalas dengan sebuah harapan. 

'Oke gua tunggu jam 10 pagi ya, gua udah mau otw nih' tak ada balasan, terlihat centang dua berwarna biru tanda Kevin sudah membaca pesan ku.  

Kevin merupakan salah satu teman cowok ku yang cukup dekat di banding dengan Anton dan Bima, kami memang sering bersama tiga setengah tahun belakangan ini, bisa dibilang dari semester awal kami selalu nongkrong bareng. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline