Lihat ke Halaman Asli

Penelitian Tindakan Kelas (KD 1)

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

<!-- @page { margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->

Artikel PTK KD 1

Menjadi seorang yang terampil, kreatif serta kritis tidaklah mudah. Karena orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang selalu dapat mengoreksi dirinya sendiri, selalu menambah dan berusaha mengembangkan ilmu pengetahuannya agar terus maju dan mengikuti perkembangan jaman. Selalu ingin melakukan sebuah inovasi-inovasi baru. Nantinya orang yang seperti itulah yang disebut sebagai orang yang profesional Apakah kita sudah profesional??? inginkah Anda menjadi orang yang profesional??? Saya kira “ya”. Apalagi sebagai seorang guru, kita harus senantiasa menggali terus potensi kita agar kompetensi kita dapat terus bertambah. Terus berinovasi demi kemajuan peserta didik serta proses pendidikan di negara kita.



  1. Latar Belakang Penelitian Tindakan Kelas

Kita sering mendengar kata penelitian yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yaitu research. Bagi seorang mahasiswa terutama yang mengambil program sarjana, penelitian merupakan tugas puncak studi bagi sebagian mereka. Secara konservatif kita mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Penelitian kuantitatif sering kali juga disebut sebagai metode ilmiah, empiric, behavioristik, positivistic, fungsionalis, deduktif, makro, klasik, tradisional, reduksionis, atomistic, dan masih banyak lagi. Penelitian ini adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat, atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Creswell, 2002). Penelitian kuantitatif ini biasanya digunakan untuk menguji sebuah teori. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif mungkin hanya menggambarkan, menjelaskan, memberikan informasi sebuah pola, prosedur, atau budaya tertentu dan itu adalah teori. Jadi, penelitian ini digunakan untuk menemukan teori-teori baru.

Berhubung tugas kita sebagai seorang guru yang mempunyai kompetisi yang dalam tugasnya tidak hanya mengajar atau menilai saja, tetapi kita harus bisa menyelesaikan masalah, melakukan perbaikan terhadap kinerja kita terutama yang berkaitan dengan peserta didik kita, dan peningkatan sebuah layanan dari praktisi professional.

Kedua paradigma penelitian di atas tidak serta merta dapat digunakan untuk melakukan penyelesaian masalah tersebut. Karena tindakan perbaikan atau penyelesaian masalah dapat dilakukan secara lengkap untuk menemukan penyebab, menemukan karakter subjek, selanjutnya mencari teori-teori yang sesuai dengan masalah dan subjek, selanjutnya teori diterapkan dan kemudian kita lihat bagaimana dampak dari penerapan teori tersebut. Langkah itulah yang saat ini sering disebut sebagai penelitian tindakan (Action Research). Untuk membedakan dengan penelitian tindakan (Action Research) dalam bidang lain para peneliti pendidik sering menggunakan istilah “Penelitian Tindakan Kelas/PTK” yang merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu satu Action Reserch yang dilakukan di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas tempat mereka bekerja (Isaac, 1994 dalam Padmono). Dalam perkembangannya penelitian tindakan kelas tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Akan tetapi, mencakup di mana guru mengajar atau bekerja.

Penelitian tindakan kelas tidak menuntut kemampuan akademis yang tinggi. Akan tetapi, menuntut kesungguhan kerja kejujuran pada diri sendiri untuk senantiasa mau mengoreksi kerjanya, mencari kekurangan praktek yang dilakukan, dan mencari alternatif perbaikan.



  1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Dalam bahasa Inggris PTK disebut dengan Classroom Action Reserch. Saat ini penelitian menjadi perhatian para ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan dunia pendidikan sangatlah perlu untuk mengadakan perbaikan dan pembaharuan terhadap cara-cara atau model pendidikan yang sekarang ini sering dilakukan. Apakah proses pendidikan yang selama ini diterapkan di negara kita sudah sesuai? Lebih khusus lagi apakah proses pembelajaran yang selama ini kita terapkan pada siswa kita sudah lebih baik? Apakah memerlukan perbaikan? Sebagai seorang guru kita perlu bertanya hal tersebut pada diri kita sendiri. Marilah kita koreksi dan kritik diri kita sendiri? Siapkahhhh………????!!!!

Sebagai timbal balik dari hasil koreksi terhadap diri kita maka kita perlu melakukan sebuah tindakan yaitu melalui penelitian tindakan kelas karena penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar-mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. McNiff (1992) dalam bukunya yang berjudul Action Research: Principles and Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan kurikulum, mengembangkan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.

Melalui PTK guru dapat meneliti sendiri bagaimana proses pembelajaran yang dilakukakan di kelas. Guru dapat melakukan secara langsung respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Guru dapat melakukan inovasi-inovasi baru demi perbaikan dan pengembangan terhadap siswa dan guru itu sendiri sehingga bisa menjadi guru yang mempunyai kompetensi tinggi. Selain itu, melalui PTK diharapkan praktek pembelajaran yang dilakukan guru di kelas bisa lebih efektif.

Dengan melakukan PTK apakah beban guru akan menjadi bertambah? Jawabnya tentu tidak. Justru dengan melakukan penelitian kelas guru akan dapat meningkatkan kualitas dan produk pembelajarannya. Karena penelitian tindakan kelas tidak mengorbankan proses pembelajaran yang sedang dilakukan guru. PTK juga tidak membebani guru karena guru dapat melakukan sendiri atau bekerja sama/ berkolaborasi dengan pihak lain yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan kegiatan sehari-hari. Dan PTK ini dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan sehingga guru dapat membuktikan apakah teori belajar sesuai atau tidak dengan kelasnya.

Dari uraian di atas kita dapat mendefinisikan PTK secara singkat yaitu sebagai auatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional.

Definisi ini dapat kita bandingkan dengan batasan yang dikemukakan para ahli untuk memperoleh kejelasan. Carr and Kemmis (McNiff, 1991) mendefinisikan Action research is a form of selt-reflective enquiry undertaken by participants (teachers, students or participals, for example) in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (1) their own social or educational practices, (2) their understanding of these practice, and (3) the situations 9insituations) in which the practices are carried out.

Jika kita cermati pengertian tersebut maka kita akan menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut:



  1. Penelitian tindakan kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline