Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Perjalanan Si Penunggang Kuda Besi Tua ke Gunung Bromo

Diperbarui: 10 Juli 2018   22:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gunung bromo adalah tempat wisata Jawa Timur yang terkenal oleh eksotis alamnya dan banyak dikunjungi oleh turis local ataupun turis mancanegara. Di suatu ketika saya penulis dan teman-teman saya penunggang kuda besi vestags  (vespa untag Surabaya)  berjanji berkumpul untuk melakukan riding awal komunitas kuda besi ini tepatnya pada tanggal 23 Desember 2016 pada pukul 20.00 WIB di kampus.

Pada hari keberangkatan seharusnya saya penulis dan teman saya yang biasanya dipanggil Gondrong seharusnya sudah siap melakukan persiapan fisik maupun motor itu saya remehkan karna kami pikir tujuannya dekat. 

Beberapa waktu kemudian menunjukan pukul 20.30 dimana seharusnya kami berangkat tapi belum berangkat dikarenakan keasikan ngobrol, dan akhirnya kami berangkat dengan tergesa-gesa. sampai di titik kumpul teman-teman sudah menunggu dan kami pun minta maaf atas keterlambatannya, Alhamdulillah mereka memaafkannya. 

Waktu sudah mulai larut malam dan kami pun mulai menyela pedal dari kuda besi "treng-treng-treng". Kuda besi teman-teman semua pada nyala kok kuda besi yang saya tunggangi dengan Gondrong kok ngambek untungnya salah satu dari kami komunitas vestags ada yang tau tentang ngambeknya kuda besi.

Selah 30 menit Alhamdulillah si kuda besi saya tunggangi bersama teman saya bisa nyala, dan akhirnya tak pakai lama pukul 22.15 WIB kami komunitas vestags langsung tancap gas. Perjalanan pun di mulai sambil terdengar suara alunan vespa kami yang memakan waktu 2 jam sampai lah kita di kota Bangil untuk beristirahat dan pada waktu juga tidak sengaja disambut juga oleh komunitas vespa nderek. Dirasa istirahat sudah cukup dan kami pun berpamit kepada komunitas tersebut untuk melakukan perjalanan kami kembali, tancap lah gas.

Sebelum memasuki kawasan Gunung bromo ada salah satu dari vespa kami yang tiba-tiba mogok dan harus diperbaiki sebentar di daerah Probolinggo Jawa Timur, setelah proses perbaikan selesai melanjutkan perjalanan yang kurang lebih memakan waktu 2 jam lagi untuk sampai lokasi.

Dugaan waktu tersebut ternyata salah karena terdapat banyak kendala lagi yang seharusnya sesampainya di pos Gunung bromo menempuh waktu kurang lebih 2 jam menjadi kurang lebih 3 jam. 

Sesampai di pos kami beristirahat sejenak dikarenakan fisik si kuda besi yang sudah dimakan usia dan fisik manusiawi pun muncul. Selesai istirahat kami melakukan perjalanan ke tempat lokasi Gunung bromo yang dimana sang surya dan sapaan kemegaan alam yang menunggu untuk disapa. 

Sampai lah kami di lokasi dengan rasa suka duka, yang perjalanannya membutuhkan waktu panjang dan melewati akses jalan kurang bagus dan berkelok-kelok tajam menurut kami sebagai penunggang kuda besi. Tak pakai lama kami pun bergegas untuk mencari tempat, dimana tempat yang kami maksud adalah tempat untuk berbagi cerita dengan Mu (sang surya dan kemegahan alam). 

Sungguh senang dan beruntung masih bisa menikmati kekayaan Mu ini, dimana sang surya masih menyapa dan alam pun juga masih peduli dengan menyuguhkan keindahan yang pantas untuk dinikmati seperti suara hembusan angin yang berbisik ditelingah kami yang diselimuti udara sejuk dilingkungan Gunung bromo. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline