Lihat ke Halaman Asli

Sosial Media dan Jurnalistik di Era Masa Kini

Diperbarui: 2 Juni 2016   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jurnalistik merupakan ilmu, proses, dan teknik penyampaian informasi aktual melalui media massa. Istilah jurnalistik sendiri secara singkat dapat diartikan sebagai proses atau metode-metode pencarian dan pengumpulan segala bentuk kebenaran atau informasi yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat. Sedangkan, sosial media merupakan saluran interaksi atau pergaulan sosial secara online.

Maraknya perkembangan teknologi terutama sosial media sekarang ini juga berpartisipasi dalam memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan media informasi dan jurnalistik.  Sosial media dipandang sebagai media non formal yang mampu menunjang tugas formalnya. Sosial media menjadi alat informasi bagi berita yang telah dimuat.  Tak dapat dipungkiri, dengan adanya media sosial, informasi di manapun dapat secara cepat kita dapatkan dan ketahui. Proses pengumpulan dan liputan tentang informasi oleh warga sipil, yang kemudian disebarkan lewat media yang mereka miliki atau yang dapat mereka akses inilah yang marak disebut sebagai Citizen Journalism (Jurnalisme Warga). Citizen journalism juga dikenal dengan nama Parcipatory Journalism, yaitu tindakan seorang warga atau sekelompok warga yang berperan aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisis dan penyebaran berita dan informasi (Shayne Bowman dan Chris Willis:2003).

Adanya social media mampu memunculkan konsep participatory journalism dimana peran melaporkan informasi dilakukan oleh mereka yang bukan bekerja sebaga jurnalis. Konsep tersebut erat kaitannya dengan citizen journalism dimana dapat dilakukan dengan menuliskan informasi melalui blog house seperti kompasiana, menambah informasi melalui komentar dalam berita yang disebarkan di social media, dapat berdiskusi dengan jurnalis yang menulis berita.

Syarat paling mendasar untuk dapat menjadi seorang citizen journalism adalah kemampuan dalam menyampaikan fakta. Banyak yang sering salah kaprah soal pengertian mengenai citizen jornalist ini sendiri. Banyak masyarakat yang mengklaim bahwa dirinya adalah citizen journalist, padahal sebenarnya mereka hanya memberi laporan atau menyampaikan informasi.

Penggunaan media sosial dalam kegiatan jurnalistik memungkinkan publikasi konten jurnalistik dapat dilakukan dalam skala yang lebih luas. Hal ini bisa dilihat dari misalnya penggunaan akun media sosial Twitter oleh media jurnalistik, dengan menggunakan sistem hyperlink, media jurnalistik bisa mempublikasikan beritanya secara mudah dan berita bisa diakses oleh semua pengikut dari akun Twitter media jurnalistik tersebut.

Kekuatan media sosial dalam jurnalistik dapat dilihat dari segi publikasinya, penyebaran informasi atu berita dalam skala yang lebih luas. Selain itu, newsroom akan lebih fokus pada pemanfaatan komunitas di dalam media sosial. Tak hanya itu saja, media sosial juga dapat digunakan untuk kerjasama antara produser konten (media) dengan sumber berita jurnalis menjadi manajer komunitas. Peran jurnalis berkembang dari proses peliputan dan produksi berita, menjadi peran menyebarluaskan berita.  Jurnalis juga mengambil percakapan di media sosial sebagai berita.

Bagaimanapun Jurnalisme mempunyai kaidah, prinsip, dan etika yang bisa saja diterapkan secara sederhana oleh warga. Paling tidak laporan dan informasi yang disampaikan tersebut mengandung fakta yang akurat, kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan, sudah ada proses verifikasi awal meski sederhana. Perbedaan antara citizen journalist dengan journalist sebenarnya akan lebih terlihat dari cara mereka menyampaikan laporannya langsung di jalur frekuensi tv atau radio. Laporan seorang citizen journalist lebih polos, apa adanya, dan mengunakan bahasa seperti obrolan masyarakat biasa, bahkan logat kedarahan yang khas. Journalist sebenarnya yang memang sudah melalui proses training cara menyampaikan laporan pandangan mata tentu akan lebih terstruktur, dukungan data yang lebih kuat, dan dilengkapi wawancara dengan pihak terkait langsung dilapangan terkadang juga ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline