Lihat ke Halaman Asli

Indra GP

Mahasiswa Pendidikan Seni

Suara Hati Lirih

Diperbarui: 17 Desember 2021   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusapu lamunanku dengan senyum
Kala mengingat waktu itu bersamamu

Beralih cerita pada seseorang,
Yang kini ku peluk erat
Kusemai bersama mentari
Di tiap pagi dan akhir petang

Barangkali lukisanmu masih terpasang di tembokku
Aku hanya memandangmu lalu,
Sambil ku wara-wiri, tuk terus menyibukkan diri

Sebagian tintaku mungkin habis untuk mewarnaimu
Namun ku berjuang bersama denting waktu
Mengisi kehidupan dengan nilai-nilai Illahi

Sepatah kata memang kadang membekas
Seperti halnya salahku memakimu
Dan saudaraku sendiri

Aku bersalah dalam emosi
Belajar mengendalikan diri menjadi bakti
Sejalan dengan rautan hatiku
Aku memaknai bijak akalku

Sabar memang pedih
Tertatih di tengah batu bara menyala
Suara hatiku lirih, menyerukan NamaMu Tuhan
Mengharap Ridho dan Kelegaan HatiMu
Tuk selalu menjaga dan menemaniku

Jalanku panjang
Langkahku harus tegap
Kakiku perlu kulatih sigap agar selalu siap
Hati, akal dan tanganku pun musti seirama,
Menyulam jeli keburukan diri ini

Semua kulakukan dengan kasih
Serta kupersembahkan dengan cinta

Semoga Dia mendengarku,
Menyapa salam doaku dan,
Selalu membimbing arah hidupku
Menuju Satu dalam kebajikan abadi

Brebes, 17 Desember 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline