Ponorogo,- Salah satu hal penting dalam mengelola pertanian padi adalah penanganan pasca panen. Di beberapa wilayah telah banyak dilaksanakan pemasaran produksi hasil panen padi dalam bentuk gabah kering panen (GKP), namun dengan berbagai pertimbangan petani di wilayah Kecamatan Pulung masih tetap melaksanakan pemasaran produksinya dalam bentuk gabah kering giling (GKG).
Guna mendapatkan GKG yang baik saat dipasarkan nantinya, dibutuhkan penanganan yang baik sehingga tidak menurunkan kualitas GKG yang akan dipasarkan. Agar didapatkan kualitas GKG yang baik milik petani Desa Bekiring, Serka Jariyanto yang sehari-hari melaksanakan pendampingan pertanian di desa binaannya ini dengan teliti mendampingi petani menuntaskan penanganan pasca panen padi.(11/1/19)
Menurutnya, "penanganan padi pasca panen milik petani ini sangat penting dilakukan dengan benar, mengingat para petani akan menyimpan padi dalam bentuk GKG dengan berbagai pertimbangan. Selain sebagian untuk dikonsumsi sendiri, para petani di Desa Bekiring ini biasanya akan menjual GKG nya saat mereka membutuhkan."
Lebih lanjut Serka Jariyanto menuturkan, "Sebelum disimpan, padi harus dikeringkan hingga kadar air mencapai 14% dan didinginkan dahulu sebelum dikemas dalam karung untuk menghindari kelembaban saat disimpan. Dengan kondisi tersebut, GKG akan bertahan lama dan tetap berkualitas baik saat dijual nantinya," pungkasnya.(MdC0802)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H