Lihat ke Halaman Asli

Pamekasan Hebat

KIM PAMEKASAN HEBAT

Catatan Pertemuan Tokoh KAHMI dan Madura di Rumah Qur'an

Diperbarui: 26 Mei 2022   04:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tokoh KAHMI Abdullah Hehamahua bersama tokoh muda Pamekasan, Madura Kusyadi di acara halal bihalal dan peletakan batu pertama Rumah Qur'an Al Ghaniy. (Dokpri)

PAMEKASAN HEBAT - Madura dan KAHMI merupakan dua entitas berbeda. Madura merupakan nama dari salah satu suku yang berada di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, sedangkan KAHMI merupakan nama dari perkumpulan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang disebut Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam.

Namun, meski entitas keduanya berbeda, akan tetapi kepentingan yang sama telah mempertemukan kedua tokoh tersebut, yakni antara tokoh KAHMI Abdullah Hehamahua dan tokoh muda asal Pamekasan, Madura, Kusyadi.

Keduanya berkepentingan mendorong kemajuan pendidikan dan syiar Islam yang dikelola oleh lembaga pendidikan pondok pesantren. Sebab bagi mereka, pendidikan dan syiar keagamaan merupakan dua hal yang saling melengkapi karena bisa mengarahkan masa depan generasi muda bangsa ke arah yang lebih baik, bertata nilai rabbani dan mencerahkan.

"Bertemu dengan beliau secara langsung tentu merupakan kebanggaan, karena beliau merupakan tokoh nasional," ujar Kusyadi yang juga Pembina Yayasan Bustanul Firdaus Jakarta itu.

Pertemuan antara tokoh muda Madura asal Kabupaten Pamekasan Kusyadi dengan tokoh KAHMI Abdullah Hehamahua ini pada acara halal bihalal dan peletakan batu pertama pondok tahfiz atau Rumah Qur'an Al Ghaniy, di Graha Harapan, Taman Bumyagara, Mustika Jaya, Kota Bekasi, pada 22 Mei 2022.

Kusyadi hadir ke acara itu sebagai undangan yang sekaligus donatur pembangunan rumah tahfidz Qur'an, sedangkan Abdullah Hehamahua sebagai pencerahan pada acara yang digelar di Masjid Al-Ghaniy tersebut.

Abdullah Hehamahua lahir di Ambon pada 18 Agustus 1947. Ia pernah menjabat sebagai penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada masa jabatan 2005-2013.

Selain pernah menjabat sebagai penasihat KPK, ia juga menjabat sebagai penasihat di Yayasan Pendidikan Palembang. Abdullah merupakan lulusan D-3 Teknik Elektro Universitas Hasanuddin, Makassar, ia lalu melanjutkan pendidikannya di S-1 Teknik Elektro Institut Teknologi Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia, lalu di S-2 Teknik Bidang Pendidikan Institut Teknologi Megatec, Kuala Lumpur, Malaysia.

Semasa kuliah, Abdullah Hehamahua pernah mengikuti beberapa organisasi, mulai dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), hingga Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain itu, ia juga pernah menjadi wartawan dan penyiar radio Arief Rahman Hakim pada tahun 1975-1976.

Setelah menjadi wartawan dan penyiar radio, Abdullah Hehamahua meneruskan karirnya menjadi seorang editor di Majalah Cipta Kementerian Pekerjaan Umum di tahun 1976--1979.

Pada tahun 1993, ia pernah bekerja sebagai editor merangkap Manajer Pemasaran Penerbitan Pustaka Dini, Selangor, Malaysia. Pada tahun 2001, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara/PKPN, lalu menjadi penasihat KPK hingga tahun 2013. (KIM PAMEKASAN HEBAT).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline