Lihat ke Halaman Asli

Gendis Pambayun

Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Lelaki-lelakiku

Diperbarui: 5 November 2018   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: twitter.com/uniladadventure

Entah apa yang kutangisi. Rasanya seperti tertusuk-tusuk hati ini. Aku tidak menemukan moment yang luar biasa dari rasa dingin  yang menggulung tubuhku. Aku pun tidak sanggup menceritakan dua sosok laki-laki yang menggigil di sudut ruangan tersebut,  untuk bisa kuceritakan. Karena yang ada dalam ingatanku mereka adalah lelaki hebat yang hadir di kehidupanku, sungguh luar biasa semua.

"Hah, semua? Berapa kau punya lelaki, Maretha?" pantulan bayangan wajah di cermin terperangah.

"Saya?" senyumku tersungging.

Aku mempunya banyak lelaki yang hadir dalam kehidupanku. Dengan porsi yang berbeda, tetapi mereka memiliki cinta yang luar biasa semua kepadaku. Haruskah aku sebut satu persatu keistimewaan mereka?

Bagiku terlalu keramat jika harus menyebutkannya, apalagi harus menceritakannya. Aku tidak akan sanggup menuliskan dan menyebutkan kecintaan mereka kepadaku. Pengorbanan, ketulusan, kasih sayang, yang mereka berikan kepadaku, tidak mampu aku bayar dengan  materi. Mungkin hanya bisa lunas dengan nyawaku.

Irwan dia laki-laki yang sudah begitu lama menghabiskan waktu denganku. Asetnya habis untuk mencukupi dan menyenangkanku. Begitu juga dengan Bagas, Ia adalah laki-laki yang hadir di antara mimpi dan obsesi. Hutangnya menumpuk pun untuk membiayai dan memfasilitasiku. Lalu Anas, ia laki-laki yang selalu bisa memanjakanku. 

Tetapi tidak pernah meminta apapun, apalagi memanfaatkanku untuk kesenangannya.
Setiap saya pulang dia akan memeluk dan menciumiku dengan penuh rasa sayang. Andre laki-laki yang kini beranak dua, selalu ada jika aku membutuhkannya. Dia akan datang, jika aku memanggilnya. Kapanpun dan dalam keadaan apapun ia akan mengutamakan apa yang aku pinta.

Lalu adakah yang aku rasa sangat istimewa?
Bagiku mereka semua sangat istimewa. Mereka hadir dengan kelebihannya dan tidak ada yang bisa membuat aku merasakan kekurangannya. Karena mereka adalah pelengkap kekurangan-kekurangan dari masing-masing kekasihku.

Malam merambat hampir dipuncaknya. Tiba-tiba HPku berdering.

"Haloo, apakah benar ini Nona Maretha?"

"Iya. Saya sendiri, Maretha. Ada yang bisa saya bantu?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline