Lihat ke Halaman Asli

Gendis Pambayun

Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Impian Mimpi di Pagi Hari

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bertemu Sinta

Dia jujur

“sebetulnya Aku tidak terluka.”

(hidup bukan hanya mengenggam harta, butuh kedudukan, memanjakan hasrat dan segala keinginan bisa tercapai)

Aku bertemu lelaki gagah

Kutanya, Dia menjawab

“Aku Dasamuka.”

(gemerlap tempat tinggalnya, nyata kaya raya, harta melimpah, ramah orangnya, bahasanya halus, dan tertata rapi juga santun)

Aku bertemu Trijatha

Mulai bercerita

“Inilah Surga.”

(disini semua ada, siapa saja akan betah tinggal menetap, hati selalu riang, tak ada yang menyuruh dan yang membuat susah hidup).

Aku bertemu Lesmana

Menceritakan sebuah kenyataan

“Kekasihku Sarpakenaka”

(asmara bukan godaan, tak perlu disalahkan, mengikuti kepuasaan tidak baik, entah nista, entah dosa).

Aku bertemu lelaki papa

Katanya memelas dan memilukan

“Aku ini Rama”

(kulit matang, hidup tidaklah enak, rumah tak ada, swara tak terdengar, serak.)

(Perbincanganku dengan seorang teman (SHS) dibelakang Rm Samirono Yokjakarta

September 2006).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline