Lihat ke Halaman Asli

Nama lengkapmu Siti Nur Jannah, Cahaya Surga

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memanggilmu, Nur

Aku beri tahu padamu tentang ini, Nur

Bahwa bahagia itu hal keniscayaan

Serupa senja, bahagia akan singgah walau sejenak

Bahagia akan selalu berarak kembali dan datang menempuh jejak-jejak misterinya .

Aku bisikan padamu, Nur

Bahwa kenikmatan itu tidaklah terletak pada sebuah kekuasaan

Kekuasaan itu hanya serupa hujan yang turun sekedar membasuh luka

Ada rasa perih setelah jabatanmu berlalu dirajam sang waktu

Seribu kota kudatangi, Nur.

Bahagia itu akan datang di gambaran angan anganmu

Tapi bukan di balik keindahan Pattaya dengan kemolekannya

Juga bukan pula di Pulau Maladewa, tempat berbulan madu

Atau di balik gemerlap wajah -wajah tampan menawan.

Kesemuan yang akan lenyap dalam sekejap.

Manusia itu terlahir suci dan meninggal menuju kesucian

mengisi esensi takdir kehidupan yang mesti kita terima

Tidakkah kau lihat Alam semesta diciptakan oleh-NYA dengan segenap hikmah?

Bukan ruang kosong yang tak bermakna, disana milyaran galaksi menghias,

Mari bertafakur di galaksi luhur

Bahagia itu akan datang,

Kenikmatan  menuju proses abadi.

Keberagaman manusia, kebhinekaan budayanya

penuh wajah-wajah pengharapan

Dan setiap kutanya " Apakah kamu bahagia?"

Mereka menjawab " iya!" dengan sejuta harapan

Dan kebanyakan kita memang sedang meniti bahagia menuju pengharapan

Bagi pengelana yang haus, sedang mencari oase

Ingin rasanya meneguk harapan baru tahun ini

Menemukan bahagia,

Melihat pemimpin jujur menuju Indonesia lebih maju, tanpa pencitraan.



Semarang, 24 Maret 2014

@dion_erbe




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline