Lihat ke Halaman Asli

Hujan Kali Ini

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang. . .
Lihatlah, sore ini langit kembali menderaikan hujan. . .
Rasakan. . .
tiupan angin yang mengalunkan tembang alam. . .
Masih tak terjemahkan. .

Dengarlah. . .

Tawa bocah-bocah yang bercanda di dalamnya. . .
Merenda cerita kanak-kanak mereka. . .

Sayang. . .
Apakah untuk saat ini masih kau percayai dongeng masa kecil kita?
Masihkah bisa kau senandungkan nyanyi tentangnya. . . ?
Tentang hujan. . .
Tentang kita. . .

Sayang. . .
Bagimu hujan ini tak lebih dari rutinitas alam yang biasa. . .
Kadang kau maki dengan sukarela. . .
Tapi bagiku, hujan ini istimewa. . .

Kenapa?
Karena melalui hujan itu, aku bisa seutuhnya memilikimu. . .



*uphyluphyos*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline