Lihat ke Halaman Asli

Paltiwest

Influencer

Isu Pemakzulan Terus Mengalir, Faizal Berterima Kasih, Gibran Mempersilakan

Diperbarui: 16 Januari 2024   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi Saat Melakukan Konfrensi Pers. Dok. ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN.

Isu pemakzulan sebenarnya sudah lama disuarakan oleh pihak oposisi. Bahkan yang sebenarnya paling kencang ikut menyuarakannya adalah Jimly Asshiddiqie. Anehnya, kini Jimly yang kebingungan dengan isu pemakzulan.

Jimly pada saat itu menilai penerbitan Perppu Cipta Kerja berpeluang digunakan sebagai celah buat mengajukan usulan pemakzulan (impeachment) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau sikap partai-partai di DPR dapat dibangun seperti sikap mereka terhadap kemungkinan penerapan sistem proporsional tertutup, bisa saja kasus pelanggaran hukum dan konstitusi yang sudah berkali-kali dilakukan oleh Presiden Jokowi dapat diarahkan untuk 'impeachment' (pemakzulan)," kata Jimly dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com di Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Kini, isu pemakzulan dilanjutkan oleh Faizal Assegaf. Hebatnya, isu pemakzulan kali ini berhasil menjadi perhatian publik. Penyebabnya apalagi kalau bukan cawe-cawe Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 yang dinilai banyak pihak kebablasan.

Pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, menyebut bahwa cawe-cawe kebablasan Jokowi sebagai Presiden pada Pemilu kali ini sudah termasuk perbuatan tercela. Hal ini disampaikan pada acara talkshow di salah satu stasiun televisi swasta. Bivitri menekankan pada status Jokowi sebagai seorang Presiden.

Isu pemakzulan ini memang semakin kencang karena Mahfud MD menerima Koalisi Masyarakat Sipil yang menyampaikan masukan dan kritik terkait kecurangan Pemilu yang melibatkan kekuasaan. Dalam pertemuan tersebut, Faizal tidak menyebutkan bahwa Mahfud merestui pemakzulan, tapi malah diframing oleh salah satu media demi click bait.

Pada Talkshow yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta, Faizal menyatakan bahwa mereka banyak membahas soal pelanggaran-pelanggaran Pemilu melalui desk Kemenkopolhukam. Isu pemakzulan hanya 1 kali dibahas dan tidak ada restu dari Mahfud MD.

Faizal malah berterima kasih karena isu ini terus dibicarakan dan mulai bergulir bak bola salju. Pro dan kontra yang terjadi saat ini membuat isu pemakzulan jadi tersosialisasi ke masyarakat.

Kepanikan kubu 02 semakin terlihat karena mereka saat ini sedang memobilisasi opini melakukan penolakan pemakzulan. Anehnya, Gibran saat diminta komentar soal ini malah mempersilahkan pemakzulan.

"Ya, monggo. Kalau ada masukan dari warga, evaluasi ya kami tampung. Terima kasih," katanya di Balai Kota Solo, Kamis (11/1).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline