Presiden Jokowi telah memberikan ijin kepada para menteri yang maju sebagai capres-cawapres dan tidak perlu mundur dari jabatannya. Namun, Jokowi mwngingatkan supaya para menteri yang maju Pilpres 2024 tak menggunakan fasilitas negara ketika kampanye dan kalau kampanye mengajukan cuti.
Aturan ini tentu saja dibuat karena Jokowi melihat bahwa ada beberapa menterinya yang akan megikuti kontestasi Pilpres 2024. Jika sebelumnya yang santer akan mengikuti perhelatan politik akbar 2024 ini adalah Prabowo, Erick Thohir dan Sandiaga Uno, ternyata yang duluan menggunakan keistimewaan ini adalah Prof Mahfud MD yang sebelumnya tidak pernah jadi menteri yang berpeluang ikut Pilpres.
Mahfud sudah menggunakan cuti tersebut hari ini untuk mendaftar sebagai Cawapres dari Ganjar Pranowo. Dan Mahfud akan kembali kerja sebagai Menkopolhukam. Nah menariknya dari status Mahfud sebagai Menkopolhukam, dia pun menyatakan akan mengawasi TNI, Polri, dan birokrasi untuk tetap netral dan tidak menunjukkan keberpihakan.
Ini mah jleb banget menurut saya. Sudah beberapa kali saya mendengar bahwa TNI-Polri mulai terindikasi ikut campur (diam-diam) dalam kontestasi Pilpres 2024. Apalagi posisi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan memang sangat sulit rasanya berharap tidak ada permainan bawah tanah untuk meraih kemenangan.
Mahfud sendiri akan mentaati arahan Jokowi sebagai pemimpinnya untuk tetap menjalankan kerjanya sebagai Menko dan akan objektif tidak menggunakan fasilitas negara. Sosok Mahfud pastilah kita percayai tidak akan memanfaatkan fasilitas negara untuk berkampanye. Karena kampanye terbaik adalah kinerja dan kredibilitas yang sudah sangat baik.
Semoga sebagai Menko, Mahfud bisa awasi para menteri di bawahnya yang ikut dalam kontestasi politik seperti Menteri Pertahanan sebagai capres, dan Menkominfo sebagai Relawan Prabowo.
Kita Kawal supaya Pilpres berjalan dengan aman dan lancar..