Lihat ke Halaman Asli

Palti West

TERVERIFIKASI

Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest

Meski Didemo Massa, Sutan Tetap Menolak Minta Maaf

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Orang yang paling durjana di dunia ini adalah orang yang tidak mau mengakui kesalahannya, meski dia sudah sangat jelas melakukan kesalahan."

Sutan Bathoegana akhirnya mengalami kritikan keras oleh sekelompok massa atas komentarnya yang asal ngomong ketika menanggapi pernyataan orang dalam perdebatan yang dilakukan. Sutan yang emosi dalam sebuah diskusi akhirnya menyinggung Gus Dur yang diturunkan di tengah jalan karena pemerintahannya tidak bersih.

"Lalu saya katakan pemerintahan yang lalu juga banyak salahnya. Beliau katakan Gus Dur bersih. Kalau begitu kenapa dia diturunkan di tengah jalan? Itu saja yang saya bilang." Kata Sutan membela diri.

Sutan menyatakan hal itu karena Adhie Massardi mendiskreditkan Pemerintahan SBY seolah melindungi koruptor dan mafia migas. "Dengan adanya BP Migas dibubarkan, disebut sebagai tanda SBY melindungi koruptor," ujarnya.

"Kemudian dia juga mengatakan SBY menjual LNG Tangguh, bargain untuk dapat pedang kehormatan dari Inggris. Ini lebih menyakitkan lagi. Sadis lagi menurut saya." Kata Sutan.

Pembelaan yang dilakukan Sutan ini sebenarnya tidak membuat dirinya lepas dari tuduhan bahwa dia telah melecehkan Gus Dur. Dari pernyataannya jelas mengindikasikan bahwa Sutan menyatakan Gus Dur lengser karena pemerintahannya tidak bersih. Benarkah??

Menurut Adhie, Sidang Istimewa MPR 2001 yang digelar untuk melengserkan Gus Dur, dalam undangannya kepada seluruh anggota MPR yang ditandatangani Ketua MPR Amien Rais ketika itu, karena Presiden menetapkan Wakil Kepala Polri Komjen Chaeruddin Ismail sebagai Pemangku Sementara Jabatan Kepala Polri menggantikan Jenderal (Pol) Soerojo Bimantoro.  "Hal ini menurut Amien Rais Cs menyalahi Tap MPR No VII/MPR/2000," tutur Adhie.

Sedangkan diterbitkannya Maklumat Dekrit oleh Gus Dur, tambah Adhie, merupakan langkah ekstrakonstitusional yang bisa dilakukan Presiden untuk menghentikan tindakan inkonstitusional Amien Rais Cs. Namun dalam perkembangannya, Amien Rais Cs malah mengubah alasan SI MPR yaitu karena Presiden mengeluarkan dekrit.

"Padahal kalau ditelaah secara seksama, kemelut politik di masa itu meruncing karena Menko Polsoskam (Susilo Bambang Yudhoyono) yang ditugasi Presiden Gus Dur memimpin Crisis Center guna menjembatani pertentangan Parlemen dan Presiden tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Itu sebabnya Presiden kemudian melantik Jenderal Agum Gumelar menjadi Menko Polsoskam menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono," kata Adhie.

Dari pernyataan Sutan dan juga penjelasan Adhie sangatlah jelas bahwa Sutan salah dalam membuat pernyataan perihal diturunkannya Gus Dur di tengah jalan. Namun, yang namanya politikus busuk, Sutan tetap merasa bahwa dia tidak salah.

"Saya kira kalau saya salah saya akan minta maaf. Tapi untuk ini bukan saya yang salah. Adhi yang seharusnya minta maaf. Dia yang memprovokasi," kata Sutan kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/11/2012).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline