Bertahun-tahun masalah gol tipis melewati garis gawang selalu menjadi sebuah tragedi menyakitkan bagi sebuah tim. Ada yang beruntung karena golnya disahkan karena kejelian wasit dan hakim garis, tidak sedikit juga ada tim yang sial golnya tidak disahkan karena wasit dan hakim garis tidak jeli melihat.
Perdebatan gol atau tidaknya bola dalam sebuah pertandingan memang terus menjadi PR besar FIFA serta UEFA. Desakan memakai teknologi "eagle eye" seperti pertandingan tenis sepertinya akan kembali mengemuka karena gagalnya sistem 5 wasit yang digunakan oleh UEFA dalam Piala Eropa tahun ini.
Sistem 5 wasit yang sempat mendapat pujian dari pelati Italia Cesare Prandelli ketika mensahkan gol Antonio Cassano, kali ini mendapat kritikan keras. Kritikan keras tentu saja datang dari Pelatih Ukraina, Oleg Blokhin. Blokhin berang dengan ofisial pertandingan yang tidak mengesahkan gol timnya saat ditekuk 0-1 oleh Inggris, Selasa (19/6/2012).
Pada pertandingan yang menentukan nasib Ukraina tersebut, ada sebuah kejadian yang sepertinya luput dari pengamatan wasit. Kejadian itu terjadi pada menit ke-63 ketika dalam sebuah serangan balik Ukraina, Marko Devic, memiliki kesempatan besar mencetak gol. Dalam posisi satu lawan satu melawan Joe Hart, Devic berhasil membuat bola menuju ke dalam gawang. Sayangnya dengan cepat John Terry berhasil menyapu bola keluar.
Nah, sapuan Terry inilah yang menjadi perdebatan panjang gol atau tidak. Meski asisten wasit yang khusus melihat gol atau tidak sudah memperhatikan bola terus menerus, tetap saja ternyata luput dari penglihatannya. Dalam tayangan ulang yang saya lihat sebenarnya bola itu sudah masuk beberepa senti di dalam garis gawang. Posisi masuknya bola mirip dengan gol Cassano yang disahkan waktu Italia melawan Irlandia.
Yang membuat saya heran adalah posisi asisten wasit ketika mengamati gol Cassano sebenarnya lebih sulit dibandingkan asisten wasit ketika mengamati gol Devic. Asisten wasit yang mensahkan gol Cassano terhalang oleh posisi Damien Duff, sedangkan asisten wasit yang mengamati sapuan Terry tidak terhalang oleh apapun. Mengapa hasilnya bisa begitu berbeda??
Hal inilah yang membuat Blokhin kesal dan
mempertanyakan kinerja lima wasit
dalam pertandingan tersebut.
"Kami mencetak gol murni pada
menit ke-63 dan bola telah melewati
garis gawang beberapa sentimeter.
Apa yang bisa saya katakan? Ada
lima wasit dalam lapangan dan bola
telah melewati garis gawang," tandas
Blokhin seperti yang diberitakan kompas.com.
Sayang memang pertandingan yang ketat dan menarik sepanjang 90 menit harus ternoda dengan keputusan wasit yang tidak mensahkan gol Devic. Padahal jika gol itu disahkan pertandingan pasti akan berjalan semakin menarik dan tegang. Mungkinkah sudah saatnya pertandingan sepakbola memakai teknologi??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H