Lihat ke Halaman Asli

Palti West

TERVERIFIKASI

Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Ayah Menggantikan Anaknya (Kasus Darsem)

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap orang pasti sangat tahu betapa dalamnya kasih seorang Ibu. Karena begitu dalamnya kasih Ibu, ada orang yang menciptakan lagu tentang "kasih Ibu kepada saya, tak terkira sepanjang masa". Bahkan karena begitu luar biasanya kasih seorang Ibu sampai-sampai ada istilah "surga di bawah telapak kaki Ibu.

Kisah kali ini bercerita tentang kasih seorang ayah kepada anaknya. Bukan untuk membandingkan dan mempertentangkan, tetapi kali ini sang Ayah membuktikan kasihnya kepada anaknya. Siapakah dia? Ya dia adalah Dawud bin Tawar.

Dawud adalah orang tua Darsem, TKI yang tengah mendapatkan masalah hukum di Saudi Arabia,dia mengatakan kepada kompas.com bahwa dirinya rela bertukar posisi dengan Darsem. Syaratnya, anaknya bisa dipulangkan secepatnya. "Saya rela bertukar dengan Darsem, istilahnya saya di sana (yang dihukum-red) tapi Darsem pulang (ke Tanah Air-red)," kata Dawud saat ditemui di rumahnya di Patimban Pusakanagara Subang siang tadi Sabtu (2/7/2011).

Siapa yang tidak tersentuh akan kasih bapak kepada anaknya ini. Bukan kasih yang biasa, tetapi kasih yang rela mati demi anaknya. Seorang bapak yang ingin menggantikan anaknya menerima hukuman, dengan syarat Darsem pulang. Kasih yang tidak dimiliki oleh negara ini.

Negara dikenal dengan istilah Ibu pertiwi. Oleh karena itu, sebagai Ibu harusnya punya kasih yang tiada tara dan sepanjang masa. Tetapi hingga saat ini negara absen dan tidak menjadi "Ibu" yang baik bagi "anak-anak"nya. Bahkan terkesan tidak mampu untuk menolak anaknya yang diperlakukan tidak adil di negeri orang.

Saya harap keberanian dan kasih yang tulus dari Pak Dawud menggugah keringnya kasih negara ini kepada rakyatnya. Kiranya negara ini tidak lagi beretorika dan menjawab dengan normatif tetapi membuktikan dengan tindakan. Dengarlah seruan Pak Dawud ini.

Saya jadi teringat dengan Bapak saya. Walau tidak "sehebat" Dawud, tetapi dia Bapak yang membanggakan. Bagaimanakah hubungan anda dengan bapak anda?? Apakah kasih bapak anda membuat anda bangga kepadanya??

Salam...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline