Lihat ke Halaman Asli

Palti West

TERVERIFIKASI

Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest

RUUK Yogyakarta Diserahkan, Penetapan Harga Mati

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam berita kompas.com diberitakan bahwa Mendagri Gamawan Fauzi akan menyerahkan RUUK Yogyakarta kepada komisi II. Kedatangan Mendagri sendiri adalah untuk ikut dalam Rapat Dengar Pendapat. Ketika ditanya pendapatnya mengenai hasil keputusan DPD dan DPRD Yogyakarta serta rakyat yogyakarta yang menginginkan penetapan Mendagri menjawab bahwa secara substansi tidak ada masalah yang menjadi masalah adalah istilahnya. Bahkan pak menteri juga menekankan bahwa Gubernur itu adalah di bawah pemerintah pusat.

Menyikapi komentar pak menteri yang sepertinya tidak terlalu menggubris hasil pendapat DPD dan juga DPRD serta rakyat yogyakarta semakin menunjukkan arogansi pemerintah terhadap rakyat. Saya yakin seyakin-yakinnya pemerintah akan bersikukuh dengan sikapnya. Memang jika dilihat dari "isu" yang beredar partai Demokrat juga sebenarnya setuju dengan penetapan. Tetapi apakah sikap partai Demokrat bisa dipercaya? Saya secara pribadi tidak bisa lagi mempercayai pemerintah dan Demokrat secara penuh. Namun yang pasti apapun keputusan Pemerintah dan setgab, Rakyat telah menentukan sikap dan memilih penetapan.

Refrendum pilihan terbaik jika terjadi "deadlock" maka refrendum adalah pilihan yang sangat bijak. Bukan dalam konteks Yogya keluar dari NKRI, Tetapi untuk melihat apa yang menjadi keputusan rakyat terhadap status Sultan Hamengkubuwono dan Paku Alam. Pemerintah dan DPR saat ini tidak lagi menjadi representasi rakyat. Sudah terkontaminasi oleh kepentingan politik dan partai. Jadi, jika tidak juga mencapai kesepakatan antara pemerintah dan rakyat alangkah baiknya diadakan referendum supaya semua puas.

Semoga RUUK ini tidak dijadikan alat tawar dalam kepentingan politik. Rakyat sudah jenuh dengan isu-isu politik saat ini. Mari kita nantikan apakah hasil pembahasan akan memihak rakyat atau tidak.

Salam RUUK Y

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline