Lihat ke Halaman Asli

Rengekan di Pelabuhan

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

anak kecil itu kira2 berumur 2 tahun, kedua tangan dan kakinya kotor berlumpur, merangkak di tanah pelabuhan. seorang ibu tua menghampirinya, sehelai selendang dan sebuah mangkuk di tangannya. kulihat beberapa receh di dalamnya. si anak digendongnya, tetapi belum juga berhenti tangisnya. dari bangku rumah makan aku melihat mereka dari kejauhan.

setelah berkeliling mengharap receh dari penumpang bis yang singgah, akhirnya mereka sampai padaku. beberapa receh dari kantongku tak mungkin cukup untuk membeli se sachet susu bagi redanya tangis anak itu. mereka pergi menuju pohon beringin di sudut rumah makan, sedang aku sibuk mencari pembenaran bahwa itu memang nasib mereka hasil dari seleksi alam.  tetapi nota tagihan yang disodorkan pelayan di mejaku membuyarkan lamunanku, tertulis disana Rp 25.000,- untuk semangkok bakso dan segelas teh hangat. Lalu aku terbayang nasi kucing dan angkringan. suasana malam dan jalanan jogja.

pelabuhan Merak, 21 januari 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline