Lihat ke Halaman Asli

Pagi yang Terlambat

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kecantikan pagi menawarkan dirinya sebagai pembunuh bayaran,demikianlah mataku terjaga dari malam yang menyelimuti kenyataan

Terbukalah jendela kaca dan kudapati dunia kecilku, telanjang dada, duduk memeluk lutut dan tangan menggenggam tanah asalku

Bapa ku adalah tetua adat suku terasing dan Ibuku adalah lembaran-lembaran kitab yunani dan mesir kuno

Kecantikan pagi membawa serta udara malam berhembus ke utara, demikianlah dadaku belajar menoleh masalalu

Halaman belakang menyingkap telaga kecilku, tenang, tembus pandang dan seekor laki air minum darinya

Aku berumah di pedalaman sejarah dan kutata kisah ku di dalam museum ingatan

Memelihara keabadian sekuat daya

Kecantikan pagi akan senantiasa menghias dirinya, menjelma seorang pahlawan

demikianlah ia membunuh malamdan terang akan menjelaskan

betapa kecantikan menuntut harga setara duka kegelapan

Pagi yang terlambat, Bangkok 18 Nopember 2011 09:46 am

Angga Palsewa Putra




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline