Sebelum penulis melanjutkan tulisan ini, terlebih dahulu saya mengucapkan SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2 mei 2019, Mudah-mudahan seiring berjalannya waktu, seluruh guru dan guru honorer dinegeri yang tercinta ini yang telah banyak berjasa mendidik generasi bangsa, selalu mendapatkan limpahan rejeki dan nikmat kesehatan dari allah swt. amin.....
Guru pada hakekatnya adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan berkeinginan mewariskan ilmu pengetahuannya itu kepada orang lain. dimulai dari era kemerdekaan sampai kira-kira tahun 90-an, kita hanya mengetahui bahwa yang memberikan pelajaran dan ilmu pengetahuan kepada anak-anak kita, baik disekolah atupun ditempat formal lainnya, hanya ada satu sebutan bagi orang tersebut yaitu GURU. Kemudian di erah tahun 2000-an sampai sekarang, kita baru mengenal yang namanya guru Honorer.
Jadi........ guru honorer disini , ..... penulis bagi menjadi 2 yaitu :
1. Guru Honerer sebagai bentuk Pengabdian
mengapa penulis berpendapat demikian ?. disini akan menceritakan pengalaman penulis saat berkunjung ke satu sekolah kelas jauh dekat perbatasan wilayah kab sigi dengan Kab Parimo sulteng, tepatnya dilokasi transmigrasi Tokelemo desa lembantongoa kecamatan palolo kab Sigi ( foto diatas). Sekolah dasar tersebut bernama SD satu atap kelas jauh Tokelemo yang hanya mendidik kelas 1 sampai kelas tiga saja.
"ada tiga orang guru yang mengajar di sekolah ini pak, kata salah satu guru saat kami berbincang-bincang diteras sekolah" kemudian kamipun berdialog singkat : P (penulis), G (guru)
P : Bapak sudah guru PNS kah ?.
G : blum pak, semuanya masih Honor
P : jadi gajinya bapak ?.
G : tidak ada pak, saya menjadi guru hanya semata-mata ingin mengajar anak-anak pak, kerena sayakan warga trasmigrasi dari jawa, kebetulan saat anakku saya daftar disekolah ini, saya melihat kadang belajar dan kadang tidak belajar ?.
P : Guru lainnya