Lihat ke Halaman Asli

Dari Parlemen untuk Palestina: Dukungan dan Solusi Self-Determination Australian Green Party dalam Konflik Israel-Palestina

Diperbarui: 12 Desember 2024   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 7 Oktober 2023, serangan besar-besaran oleh kelompok Hamas terhadap Israel telah menggemparkan dunia dan secara singkat mengubah dinamika konflik yang terjadi di Palestina-Israel. Serangan besar dengan penggunaan roket dan penyusupan ke wilayah Israel menyebabkan jatuhnya ribuan korban jiwa, termasuk warga sipil, perempuan, dan anak-anak dari kedua belah pihak. Hal ini pun turut memicu reaksi keras dari pemerintahan Israel yang berlanjut pada pendeklarasian perang terhadap Hamas (BBC, 2024). Peristiwa ini terjadi dalam konteks ketegangan yang sudah lama terjadi, setelah bertahun-tahun mengalami kebuntuan dalam upaya resolusi dan meningkatnya kekerasan antara warga Palestina dan Israel. Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 inilah yang dianggap menjadi salah satu puncak selama sejarah konflik ini berlangsung, sehingga memunculkan gelombang pro dan kontra dari dunia internasional.

Melihat permasalahan tersebut, pandangan negara Australia menjadi satu hal yang menarik untuk dibahas, khususnya mengenai dinamika yang berlangsung di dalam parlemen. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dalam pidatonya di parlemen menegaskan bahwa Australia mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, yang mencakup hak Israel untuk hidup dalam damai serta pengakuan sah atas keinginan-keinginan kolektif rakyat Palestina. Albanese juga menekankan bahwa Australia mengutuk keras tindakan Hamas yang menyebabkan teror dan trauma mendalam bagi pihak-pihak yang terdampak (Parliament of Australia, 2024). 

Menariknya, seluruh partai politik di Australia sepakat untuk mengutuk dan mengecam tindakan penyerangan Hamas kecuali Green Party. Partai progresif tersebut justru mengutuk kejahatan perang yang sebelumnya telah banyak dilakukan oleh Israel, yang pada akhirnya bermuara pada penyerangan Hamas sebagai bentuk puncak resistensi atas pendudukan Israel di tanah Palestina tersebut (Mendes, 2024). Lebih lanjut, Green Party menyoroti perlunya solusi yang mendasar dengan menghentikan pendudukan dan kekerasan struktural yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Dalam pernyataan resminya satu bulan setelah serangan Hamas, Green Party menegaskan bahwa meskipun mereka juga mengecam aksi kekerasan terhadap warga sipil oleh Hamas, mereka juga menekankan pentingnya menuntut pertanggungjawaban Israel atas pelanggaran hukum internasional, termasuk pembangunan pemukiman ilegal dan blokade Gaza yang telah menciptakan kondisi krisis kemanusiaan, khususnya bagi masyarakat Palestina (Australian Greens, 2024). Dengan kata lain, partai ini mendorong agar Australia memainkan peran lebih aktif dalam menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional, hak asasi manusia, serta solusi damai berdasarkan prinsip keadilan yang tidak hanya berfokus pada kecondongan satu negara.

Lebih jauh lagi, Green Party secara konsisten menyerukan pemerintah Australia, khususnya Australian Labor Party yang berkuasa, untuk secara tegas juga mengutuk kejahatan perang yang dilakukan baik oleh Israel maupun Hamas. Mereka menegaskan bahwa perlakuan yang berbeda terhadap pelanggaran hukum internasional hanya akan memperburuk konflik yang sudah berlangsung lama ini (Australian Greens, 2024). Dalam pandangan Green Party, pengabaian terhadap tindakan Israel yang melanggar hukum internasional mencerminkan sikap yang tidak adil dan tidak membantu upaya perdamaian yang nyata. Mereka mendesak adanya tekanan internasional yang lebih kuat terhadap Israel untuk menghormati hak asasi manusia dan hukum internasional, serta menyerukan penghentian segera atas pendudukan dan blokade di wilayah Palestina (Australian Greens, 2023).

Pada akhirnya, upaya Green Party untuk mengadvokasi slogan "From the river to the sea, Palestine will be free" menitikberatkan pada penerapan solusi konkret yang berkeadilan bagi kedua belah pihak. Sebagaimana yang disampaikan oleh Adam Bandt, pemimpin Green Party, ia menegaskan bahwa hak untuk penentuan nasib sendiri (self-determination) harus dihormati tidak hanya untuk rakyat Palestina, tetapi juga untuk rakyat Israel. Dalam wawancaranya di program Insiders, Bandt menyatakan, "Pandangan kami adalah bahwa Israel dan Palestina sama-sama berhak untuk hidup dalam damai dan keamanan serta menjalankan hak mereka untuk penentuan nasib sendiri sesuai dengan hukum internasional." Dengan demikian, Bandt pada dasarnya menekankan pentingnya pendekatan yang tidak berpihak dan adil untuk memastikan hak asasi kedua bangsa dapat dihormati (Brennan, 2024).

Meskipun skeptis terhadap kelangsungan two-state solution dalam konteks saat ini, Bandt berpendapat bahwa prinsip dasar resolusi konflik harus tetap berakar pada penghormatan terhadap hukum internasional dan keadilan. Ia menyerukan solusi yang mampu mengakomodasi hak-hak fundamental Israel dan Palestina, sebagaimana yang selama ini telah menjadi komitmen Green Party terhadap perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan bagi semua pihak di wilayah tersebut (Keane, 2024).

Daftar Referensi

BBC. (2024, Oktober 21). What is Hamas and why is it fighting with Israel in Gaza? BBC. Diambil kembali pada Desember 11, 2024, dari https://www.bbc.com/news/world-middle-east-67039975

Brennan, A. (2024, Mei 26). Adam Bandt grilled over two-state solution as Gaza conflict continues | news.com.au --- Australia's leading news site. News.com.au. Diambil kembali pada Desember 11, 2024, dari https://www.news.com.au/world/middle-east/greens-leader-adam-bandt-refused-to-weigh-in-on-twostate-solution-for-israel-palestine-as-bloody-gaza-strip-conflict-continues/news-story/94b256ff1832eaba44e4994c857bbf3d

The Greens. (2023, November 7). Australian Greens statement one month after the terrorist acts by Hamas into Israel. Greens. Diambil kembali pada Desember 11, 2024, dari https://greens.org.au/news/australian-greens-statement-one-month-after-terrorist-acts-hamas-israel

The Greens. (2024, Juni 13). Australian Greens call on Labor to finally condemn State of Israel and Hamas' war crimes in parliament. Greens. Diambil kembali pada Desember 11, 2024, dari https://greens.org.au/news/media-release/australian-greens-call-labor-finally-condemn-state-israel-and-hamas-war-crimes

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline