Lihat ke Halaman Asli

Pensiun

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai seorang PNS atau karyawan swasta pada akhirnya akan memasuki masa pensiun alias masa tidak perlu bekerja lagi dimana pada saat itu umur sudah lebih dari 56 tahun. Kita tetap harus bersyukur inya Allah masih diberi umur panjang sehigga bisa menikmati masa pensiun dengan sehat melihat anak cucu hidup bahagia walaupun terkadang melihat berbagai masalah keluarga yg muncul ditengah tengah mereka dan ini semoga menambah kedewasaan rumah tangganya. Suatu hari sewaktu saya di Jogja diundang kerumah teman yg sudah lebih dahulu pensiun dan menetap di Jogja katanya kumpul2 halal bi halal teman2 pensiunan dari Merauke dan teman saya tersebut mengakhiri dinasnya sebagai staf di kantor pembantu gubernur prop Irian Jaya pada waktu itu, sesuai undangan hari Minggu 25 Agustus 2013 saya datang sendirian karena nyonya masih di Merauke dan anak saya yg kebetulan sedang ada di Jogja tidak mau dtg nemanin. Situasi pertemuan berbeda dengan suasana pertemuan pernikahan atw rapat2 dinas yg biasa saya ikuti, tentu saja tamunya orang2 yg sudah sepuh walaupun saya sudah hampir kepala 6. Kesan pertama saya tidak melihat satupun senior saya sewaktu masih tugas di Merauke kecuali teman saya yg mengundang dan seorang teman dulu sbg ketua Bappeda di Nabire dan mengakhiri tugasx sbg kepala biro keuangan atau ka dinas pendapatan prop. Papua waktu itu, ternyata perkumpulan keluarga ini adalah berasal dari para pensiunan yg sebelumnya bertugas di Nabire Papua dan bermukim di Jogja dan wilayah sekitar Jawa Tengah. Acaranya biasa arisan yang dilakukan setiap 2 bulan sekali dan diumumkan situasi kas perkumpulan, anggauta yg baru saja meninggal, anggota yang sementara sedang menderita sakit, dan anggota yg pada tahun ini akan menunaikan ibadah haji kemudian dipanjatkan doa bersama utk mereka dan ada pembagian undangan pernikahan putera/puteri salah satu anggota diakhiri dengan salaman dan diteruskan makan siang.
Dari pertemuan diantara para pensiunan dapat dirasakan bahwa urusan menikahkan anak, menderita sakit, wafat/meninggal sudah semakin terus mendekati kita diumur semakin senja dan diumur senja ini kearifan dan kebijaksanaan harus semakin ditonjolkan dan terus selalu membina silaturahmi dengan teman lama maupun teman yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline