Lihat ke Halaman Asli

Don MD

Tukang Tulis, Tukang Foto, Tukang Video

Orang-orang Pintar yang Menyedihkan di Danau Toba

Diperbarui: 14 Februari 2023   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan Creative Hub di Samosir yang sekitarnya terlihat kotor dan tidak rapih. (Foto: Don MD)

Sejak ditetapkannya Kawasan Danau Toba menjadi Destinasi Super Prioritas, banyak harapan yang muncul dari berbagai lapisan masyarakat, salah satunya kesejahteraan. Karena memang pariwisata menyentuh begitu banyak bidang dan lintas profesi sehingga cukup beralasan kalau pengusaha hotel hingga petani merasa bersyukur atas penetapan Destinasi Pariwisata Super Prioritas tersebut.

Banyak pembangunan yang berlangsung. Misalnya, jalan lingkar Pulau Samosir yang lebar dan mulus, pelabuhan yang representatif, jalan tol menuju Kawasan Danau Toba yang hampir rampung, berbagai pelatihan untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta sejumlah bangunan pendukung, seperti revitalisasi rumah adat Batak, homestay, kawasan pedestrian, greenhouse, coffeeshop, creative hub dan lainnya. Bahkan pemerintah sudah sekuat tenaga 'menarik' pelaksanaan event dunia agar berlangsung di Kawasan Danau Toba, yaitu F1 H2O yang berlangsung 24 -- 26 Februari 2023.

Di sinilah letak masalah yang menyedihkan itu. Berbagai upaya telah dilakukan, namun fakta-fakta di lapangan seolah tidak merepresentasikan bahwa Kawasan Toba adalah Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Hal ini muncul di pikiran setelah saya melihat sebuah gedung yang dibangun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, yaitu Creative Hub Samosir yang berada di Pantai Indah Situngkir, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Tak diragukan lagi, pulau yang terletak di tengah-tengah Danau toba ini menawarkan keindahan yang tiada tara.

Bangunan ini diresmikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno pada 23 Maret 2022 lalu.

Creative hub merupakan wadah kreativitas bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dalam bentuk infrastruktur fisik. Adapun tujuan pembangunan creative hub adalah mendukung kegiatan pelaku ekonomi kreatif dalam berkarya.

Melalui kehadiran creative hub, pelaku ekraf dapat lebih mudah mengembangkan ide, bisnis, membangun jejaring, berorganisasi serta mempererat ikatan sesama pelaku ekraf lainnya.

Creative Hub Samosir ini dibangun di atas tanah seluas 1.000 meter persegi. Sementara luas bangunan 460 meter persegi, yang terbagi menjadi 2 lantai. Lantai 1 digunakan untuk aktivitas pengolahan kopi mulai dari ruang processing, laboratorium uji rasa, ruang pengemasan sampai dengan ruang display dan cafe untuk menjual hasil produksi komunitas.

Sedangkan lantai 2 terdapat ruang kelas multifungsi, coworking space dan meeting room yang dapat digunakan untuk pelatihan, workshop, diskusi atau aktivitas lainnya.

Wah, terdengar sangat fantastis. Dalam bayangan, gedung ini adalah tempatnya orang-orang kreatif, cerdas, para pejuang dan local champion di berbagai pelosok desa di Samosir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline