Lihat ke Halaman Asli

Misteri Waktu ala Drakor "Alice"

Diperbarui: 13 Maret 2021   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Jika ada jalan kembali ke masa lalu, apakah kita bersedia untuk pergi ke sana? Jika itu ditanyakan pada saya, saya pasti akan menolaknya. Setidaknya untuk saat ini. Setelah menamatkan serial drakor yang mengisahkan tentang mesin waktu di netflix. Judulnya Alice.

Jangan terikat oleh masa lalu. Sayangilah masa kini dan orang-orang tercinta di sampingmu. Demikian ucapan Detektif Go Hyeon-sok sebelum maut menjemputnya. 

Salah satu kata kunci dari sengkarut di serial ini yakni keserakahan. Keserakahan merupakan naluri dasar manusia. Dalam hal apapun sifat itu pasti ada. Tergantung bagaimana kita mengelolanya.

Bayangkan saja, jika saya bisa suka-suka berkunjung ke masa lalu. Lalu dengan keserakahan, saya mengeruk keuntungan untuk diri saya pribadi. Begitulah kira-kira gambaran sederhananya. 

Serial ini memberikan pelajaran yang cukup berharga. Tentang waktu. Tentang kemajuan ilmu pengetahuan. Tentang keluarga. Lebih detailnya bisa nonton serialnya.

Dulu kala. Sebelum Sokka dan Tara menemukan bocah bertato di lautan lepas itu, ada sinetron Ramadan yang berkisah tentang mesin waktu. Judulnya: Lorong Waktu. Kalau tidak salah, salah satu pemainnya Dedy Mizwar. 

"Lorong Waktu" bernuansa religi. Kita masuk ke suatu waktu tertentu. Lalu terlibat dalam kisah pada waktu yang dituju. Dari sana tokoh menyelesaikan konflik yang terjadi. Moralitas dijunjung tinggi. Hitam putih istilahnya.

Jangan lupa juga senjata ajaib Doraemon. Pintu kemana saja. Yang bisa mengantar kita ke waktu mana saja yang kita inginkan.

Menurut saya, kisah-kisah yang membicarakan lintas waktu sangat menarik untuk dilahap. 

Waktu sebagaimana pedang. Demikian Rasulullah mengibaratkan. Jika kita lengah olehnya, kita akan celaka. Sebaliknya, jika dapat memaksimalkan kita akan mendapat banyak pemanfaatan.

Ada masa lalu yang harus dikenang dan direnungkan. Ada masa kini yang harus kita jalani dengan penuh pertimbangan. Ada masa depan yang kini harus kita perjuangkan dan menangkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline