Lihat ke Halaman Asli

Mereka Menyeret Merdeka

Diperbarui: 19 Agustus 2019   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Merdeka itu apa sih? Itu pertanyaan yang ditujukan buat saya. Yang bertanya tidak main-main. Diri saya sendiri. Ya, betul. Anda tidak salah dengar. Diri saya bertanya pada saya.

Saya jawab saja.

"Merdeka itu ya merdeka, titik." Lalu tiba-tiba saya menjadi ragu.

Diri saya kemudian menjawab dengan ganas.

"Kemerdekaan adalah nasi yang dimakan. Lalu jadi tai. Begitu Wiji Thukul mengabadikan dalam puisinya." katanya dengan mantab.

Saya protes. Merdeka dan kemerdekaan beda. Merdeka kata sifat. Kemerdekaan kata benda.

Lalu saya berdebat panjang lebar dengan diri saya yang menyebalkan itu. Dia ngeyel. Saya juga ngeyel.

Lalu kemudian dia, maksud saya diri saya yang bertanya itu, mengatai saya monyet.  Tentu saya marah. Saya maki-maki dia.

"Kalau saya monyet, kamu juga monyet. Bukankah kamu adalah saya. Dan sebaliknya" teriakku emosi.

"Jangan sok suci dan benar." ujar diri saya sengit.

Saya tak mau kalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline