Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Sebilah Keris di Genggaman Makar

Diperbarui: 12 Mei 2019   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pixabay.com

Makar tidak menerima saja keputusan Pak Lurah. Ia membawa sebilah keris warisan keluarganya. Konon keris itu di dapat dari kakeknya ketika bertapa di sebuah kuburan tua di dekat hutan Maganeng.

Orang-orang yang sudah tahu apa yang akan diperbuat Makar, menggerombol di depan rumah Pak Lurah. Satupun tak ada yang berani berbicara dengan lelaki 40 tahun itu.

Pak Lurah tentu sudah lebih siap. Ia memutuskan kebijakan bukan serta merta. Ia punya tim pengamat kelakuan warga-warga. Bahkan, ia membayar mahal tim itu tiap bulannya.

"Keris ini yang akan bicara. Saya tidak pernah menyembah pohon. Saya tidak pernah menyembah sungai." ujarnya lantang.

Makar dinyatakan berperilaku menyimpang oleh Pak Lurah. Bahkan sebagai konsekuensinya, ia dinyatakan tidak berhak tinggal di wilayah kekuasaannya. Makar harus menyingkir. Begitu vonisnya.

Mulanya, ada keluhan kesah seputar Makar. Beberapa warga memergokinya bersujud di depan pohon beringin tua. Letaknya di pertigaan menuju makam.

Bahkan bukan sekali dua kali, tapi berkali-kali. Ia biasanya bersujud malam hari. Sujudnya juga lama.

Sementara menyembah sungai, ia lakukan sore hari. Di bawah jembatan yang menghubungkan desanya dengan desa Prong. Ia berada di pinggir sungai. Sebelumnya, ia melakukan gerakan-gerakan semacam ilmu bela diri diakhiri sujud. Sujudnya juga lama.

Pak Lurah tidak tinggal diam. Ia punya hak untuk menjaga desa dari ajaran menyesatkan. Makanya, ia bentuk tim itu.  Lalu memutuskan kebijakan apa yang akan diambil.

Sebenarnya, Makar menjalani ritual itu kurang lebih lima tahun silam. Selepas ada pembantaian hewan-hewan ternak di kampung itu.

Ketika itu, ada ramalan jika hewan ternak menjadi penyebab utama bencana hebat di kampung itu. Ramalan itu datang dari mimpi sesepuh di kampung itu. Namanya, Mbah Karyo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline