Kabut Di Jamrud Khatulistiwa
By : Pak Guru Fahriza
Melawan kabut subuh ini
Membelahnya untuk meluaskan pandang
Biasanya ia hanya hadir saat matahari belum tiba
Menghilang saat hangat mulai menyentuh lembut kulit ku
Beda dengan saat ini kabut itu tak beranjak pergi
Betah menemani ku seharian
biasanya kabut hadir bersama kesejukan subuh yang menawan
tapi kini kabut ini membawa sesak pada diri
Ku kira ini kabut alami
Ternyata ini kabut yang berbeda
Kabut yang membawa racun berbisa
Siap menghampiri tanpa dapat dicegah
Inilah kabut asap itu
Sudah menghampiriku
Jika kemarin aku hanya melihatnya saja
kini aku merasakannya sendiri
Pantaslah subuh ini kurasa berbeda
Kuda mesinku pun tak selincah biasanya
lampunya temaram tak berdaya melawan pekat
kolaborasi yang sempurna
Hanyalah doa yang terucap
Allah ampunilah kami
Banyak lalai yang telah kami lakukan
Syukur kami begitu kurang
Sehingga keindahan alam negeri kami rusak
Hanya karena rakusnya kami akan uang dan kekuasaan
Allah kumohon sadarkan lah
Jiwa - jiwa Kami
Agar tak terus merongrong keindahan alam ini
Ya Allah lindungi jamrud khatulistiwa ini
Lindungi dari keganasan manusia tak berhati
Agar Jamrud ini tetap bertahan
Tidak menjelma menjadi tandus khatulistiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H