Esensi Natal bukan pada perayaan yang mewah dan suasana pestanya, tetapi semangat untuk membagikan keselamatan, kedamaian, dan kebaikan dari Tuhan kepada sesama manusia.
Mungkin itulah makna yang tercermin dari perayaan Natal di Kampung Kufu, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Sebuah pemukiman yang terletak di ujung perbatasan Indonesia-Papua, atau kurang lebih 3 Km dari perbatasan kedua negara tersebut.
Meski jauh dari hingar bingar kota, perayaan Natal di Kampung Kufu ini tidak kehilangan esensinya. Kegembiraan dalam damai dan cinta kasih-Nya tetap terpancar di dalamnya.
Apalagi, mereka kini memiliki bangunan Gereja (baru) untuk beribadah. Sebelumnya, masyarakat kampung tersebut melakukan ibadah di bawah pohon pinang, karena jarak gereja terdekat ke Kampung New Sangke sangat jauh.
Adalah, pasukan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif MR 413/Bremoro yang melaksanakan pembangunan gedung Gereja tersebut.
Alasannya tak lain adalah untuk berbagi kegembiraan kepada segenap warga Kampung Kufu yang beragama Nasrani pada Natal tahun ini.
"Dan sekarang kita buatkan gedung gereja agar masyarakat memiliki tempat yang layak untuk memuji Tuhan. Ini adalah kado natal dari TNI," terang Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Izak Pangemanan.
Pembangunan gereja ini berawal saat anggota TNI dari Pos Skofro Baru menggelar patroli pada pertengahan September lalu. Kala itu ketika mereka berpatroli dalam radius 4 kilometer, salah satu anggota mendengar ada teriakan canda tawa dari masyarakat pada jarak sekitar 300 meter.
Setelah didekati, ternyata terdapat beberapa rumah yang diketahui bernama Kampung Kufu. Lokasi ini jauh terpencil dan terpelosok, bahkan untuk akses masuk ke kampung ini pun sangat sulit dijangkau oleh kendaraan.
Bahkan, menurut keterangan penduduk setempat, sejauh ini baru pasukan TNI yang sanggup menjangkaunya. Karena memang masyarakat Kufu ini tinggal di tengah hutan.